Dispora Sumut seleksi atlet pelajar hadapi Popnas 2023

Medan (ANTARA) - Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara menyeleksi atlet pelajar untuk menghadapi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XVI yang akan berlangsung pada September 2023 di Sumatera Selatan.

Ketua panitia seleksi Maimun Masri melalui Sekretaris Johan Erik Purba di Medan, Rabu, mengatakan, pada Popnas 2023 Sumut mendapatkan kuota 90 atlet dari 12 cabang olahraga.

Jumlah tersebut adalah hasil Porwil Sumatera pada 2022. Melalui seleksi kali ini diharapkan terjaring atlet terbaik dari yang terbaik untuk nantinya menjadi andalan Sumut meraih medali di Popnas.
 
"Atlet peraih medali di Porwil Sumatera tidak otomatis lolos ke Popnas. Mereka tetap kita ikutkan dalam seleksi ini karena kita inginkan atlet terbaiklah yang membela Sumut di Popnas. Memang kita dapat kuota 12 cabor dari total 22 cabor yang dipertandingkan di Popnas," katanya.

Seleksi kali ini dilakukan untuk 12 cabang olahraga yang nantinya akan diikutsertakan pada Popnas tahun ini. Untuk tahap pertama seleksi dilakukan untuk delapan cabang olahraga, yakni atletik, pencak silat, angkat besi, judo, panjat tebing, senam, tenis lapangan, dan wushu. 

Seleksi tahap pertama tersebut berlangsung 14 – 15 Juni, sedangkan khusus cabang olahraga wushu seleksi dilakukan melalui kejuaraan yang berlangsung di Siborong – borong, Tapanuli Utara, 14 -19 Juni 2023.

Sementara untuk empat cabang olahraga lainnya akan dilaksanakan seleksi tahap kedua yang berlangsung 17 - 25 Juni 2023. 

Terkait seleksi tersebut, Sekretaris Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Utara, Ismail, mengatakan, untuk pencak silat seleksi diikuti 112 atlet dari 27 kabupaten dan kota.

Nantinya dalam seleksi kali ini akan diambil juara di kelas yang telah disesuaikan dengan kuota Sumut. Dari hasil selekda kali ini IPSI selanjutnya akan merekomendasikan nama – nama pemenang di tiap kelas ke pihak Dispora Sumut.
 
Terkait peluang pada Popnas tahun ini, Ismail tidak ingin pasang target muluk – muluk, sebab persaingan di tingkat nasional tentu akan lebih sengit. Namun, berkaca pada hasil Porwil Sumatera, pencak silat Sumut sukses mendulang tiga emas.

"Kalau atletnya bagus tapi pembinaan gak berjalan baik ya repot juga. Artinya persaingan di nasional tentu lebih berat, apalagi dari Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa timur tentu punya atlet bagus," katanya.