Gubernur Edy sangat optimistis pertanian di Sumut tidak terdampak El Nino, bahkan, kata Edy, kebutuhan bahan pangan harus mengalami peningkatan sesuai target yang sudah direncanakan.
"Keseluruhan pastinya harus mencapai paling tidak 80 persen, saat ini bawang putih kita 19 persen, bawang merah 78 persen, beras, daging ayam, telur ayam kita sudah surplus," katanya lagi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, ada 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.
Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat kurangnya stok beras yang berujung pada meningkatnya harga.
Berdasarkan BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Sumut bahas fenomena El Nino berdampak pertumbuhan ekonomi
