Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara dipicu aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust Nias-Simeulue.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis malam menyampaikan episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 1,12 lintang utara dan 96,86 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km arah barat daya Nias Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust Nias-Simeulue," paparnya.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ia mengemukakan gempa tektonik yang terjadi pada Kamis, 11 Mei 2023 pukul 21.35.57 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0.
Ia menambahkan gempa bumi itu dirasakan di Gunung Sitoli dengan skala intensitas II-III MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.