Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Labuan Bajo, NTT, Rabu, menyampaikan akan berusaha menyelesaikan transformasi dana pensiun perusahaan BUMN dalam kurun waktu tiga tahun.
“Saya kembali akan terus mendorong daripada transformasi dana pensiun (dapen) ini seperti yang saya sudah laporkan di Komisi VI, itu akan memakan waktu selama tiga tahun,” ujar Erick.
Di sela- sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, Ia memastikan akan terus melakukan bersih-bersih dalam tubuh perusahaan BUMN, diantaranya meliputi perbaikan sistem dan perbaikan pimpinan pada unit maupun dana pensiun itu sendiri.
“Khususnya hari ini, seperti apa yang saya jabarkan beberapa bulan lalu. Bahwa dari 48 dana pensiun BUMN, ini ada 31 yang prihatin. Artinya bukan semua korupsi tapi prihatin,” ujar Erick.
Dari 31 perusahaan yang memprihatinkan, pihaknya akan memisahkan lagi antara yang mengalami salah pengelolaan (tidak mengandung unsur tindak pidana korupsi), ataupun yang terindikasi terjadi kasus korupsi.
Ia menyebut Kementerian BUMN sejak dari dua tahun lalu telah membuat roadmap untuk melakukan konsolidasi terhadap dana pensiun.” Langkahnya sudah kita mulai tahun kemarin, dan tiga bulan lalu sudah terlihat bahwa dari 48 tadi ada 31 yang memprihatinkan,” ujar Erick.