Medan (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Utara menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara harus aktif mempromosikan objek-objek wisata di wilayahnya dengan mengikuti kegiatan seperti pameran di luar negeri.
"Jaringan promosi pariwisata harus selalu diperluas," ujar Ketua Asita Sumut Solahuddin Nasution kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Solahuddin melanjutkan, ada beberapa acara yang dapat diikuti untuk memamerkan kekayaan wisata di Sumut seperti Malaysian Association Tour and Travel Agents (MATTA) Fair di Malaysia dan Internationale Tourismus Börse (ITB) Asia di Singapura.
MATTA Fair 2023 sudah digelar pada 17-19 Maret 2023 di Kuala Lumpur, sementara ITB Asia akan dilaksanakan pada 25-27 Oktober 2023 di Marina Bay Sands.
"Di MATTA Fair itu, negara lain boleh menyewa STAN untuk promosi wisatanya. Kalau ITB itu acara tahunan yang pusatnya di Berlin. Namun, demi memfasilitasi negara-negara di kawasan Asia Pasifik, maka dibuatlah ITB di Singapura. Sayangnya, Sumatera Utara tidak pernah lagi hadir di sana dalam beberapa tahun terakhir," kata Solahuddin.
Dia menambahkan, promosi wisata tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan perangkat digital atau pun media sosial.
Sebab, para turis biasanya memiliki banyak pertanyaan soal objek-objek wisata tersebut yang idealnya ditanggapi secara lengkap."Untuk produk pariwisata, kita tidak bisa mengandalkan promosi digital saja. Bahkan, untuk agen wisata saja kadang-kadang harus bertemu dua sampai empat kali dengan calon konsumen supaya bisa 'deal'. Banyak hal teknis yang mereka tanyakan," tutur Solahuddin.
Dengan perpaduan antara promosi yang luas, banyaknya agenda internasional dan perbaikan kualitas pelayanan di lokasi wisata, Solahuddin yakin Sumatera Utara akan diramaikan oleh wisatawan baik dari luar negeri maupun lokal.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara menyatakan bahwa jumlah turis asing yang datang ke wilayahnya pada Maret 2023 tercatat 16.299 orang atau naik 6,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dengan mayoritas datang Malaysia yakni sebanyak 51,75 persen atau 8.435 orang.
Besaran itu disusul wisatawan Singapura dengan 1.118 orang atau 6,86 persen, kemudian turis dari China (2,86 persen), Jerman (2,15 persen), Australia (1,71 persen), Amerika Serikat (1,64 persen), Belanda (1,52 persen), Taiwan (1,33 persen), Inggris (1,20 persen) dan Thailand (1,18 persen).
Jumlah turis dari sepuluh negara tersebut mencakup 72,21 persen dari total kedatangan wisatawan asing di Sumatera Utara.
Kenaikan jumlah wisatawan luar negeri ke Sumut pada Maret 2023 berarti positif lantaran total tersebut terus meningkat sejak Januari 2023.
Pada Januari 2023, 14.195 turis asing masuk ke Sumut, lalu semakin banyak pada Februari 2023 yaitu 15.241 orang dan 16.299 turis pada Maret 2023.