"Tadi juga sudah ada kesepakatan dan pembicaraan dengan pemerintah provinsi, dengan wakil gubernur juga, Pak Musa Rajekshah, saya sudah komunikasi. Kami sepakat bahwa langkah-langkah selain penanganan musibah adalah bagaimana mencegahnya agar tidak lagi terjadi," katanya.
Untuk korban banjir bandang Sembahe tersebut, bupati mengemukakan tidak ada korban jiwa, hanya dua unit rumah rusak berat.
"Sejauh ini yang dilaporkan ada dua rumah rusak berat, ada pondok wisata yang terkena, tapi kita bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," katanya.
Menyangkut keberlangsungan lokasi-lokasi wisata di sepanjang aliran Sungai Sembahe, ia menekankan akan ada pembicaraan atau diskusi selanjutnya dengan para pengelola objek wisata.
Namun, bupati mewanti-wanti ke depannya pengelola objek wisata untuk lebih memprioritaskan kelestarian alam dan keselamatan pengunjung.
"Bersama pengelola nanti akan diadakan perundingan atau kesepakatan-kesepakatan untuk memastikan pengelola bisa terus melanjutkan usaha dengan tetap memberi prioritas terhadap kondisi kelestarian alam dan keselamatan pengunjung. Nanti juga akan mengupayakan berdasarkan usulan berbagai pihak, tentang sistem peringatan dini atau early warning system. Yang selama ini sebetulnya sudah berlangsung, tapi masih secara manual," katanya.