Medan (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Medan menyarankan masyarakat yang ingin donor darah agar melakukannya sebelum berangkat mudik Lebaran.
"Itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Humas PMI Kota Medan Bayu Lubis kepada ANTARA di kantornya, Medan, Selasa.
Menurut Bayu, terkadang beberapa orang memaksakan diri langsung berangkat mudik begitu selesai donor darah.
Hal tersebut, dia melanjutkan, cukup berisiko lantaran ada saja yang merasakan efek samping setelah darahnya diambil untuk didistribusikan ke pihak lain.
"Takutnya di perjalanan mudik pendonor merasakan oyong atau pusing," tutur Bayu.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa donor darah adalah tindakan mulia yang bisa menyelamatkan nyawa orang lain.
Untuk itu, dirinya meminta masyarakat untuk menyumbangkan darah demi kemanusiaan terutama pada masa puasa, di mana stok darah lazimnya berkurang.
Di PMI Medan, misalnya, pada hari biasa mereka dapat mencukupi permintaan 100-200 kantong darah per hari dengan kapasitas masing-masing 350 cc, yang datang dari rumah sakit-rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Namun, pada masa Ramadhan 2023, PMI Medan hanya mampu membagikan sekitar 50 kantong darah kepada rumah sakit yang membutuhkan.
"Mari donor darah karena itu tidak membatalkan puasa. Syarat menjadi pendonor, secara umum, adalah berusia minimal 17 tahun. Jika sudah sering donor darah, masyarakat bisa menjadi pendonor sampai umur 60 tahun. Akan tetapi, bagi yang baru pertama kali, maksimal usianya 55 tahun," tutur Bayu.