Medan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (KPw BI Sumut) memastikan kebutuhan uang kartal masyarakat di Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri mencapai Rp6,5 triliun.
Kepala KPw Sumut Doddy Zulverdi di Medan, Kamis, mengatakan, BI Sumut memastikan kebutuhan uang di periode HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2023 yang diproyeksikan mencapai Rp6,5 triliun itu naik 49 persen dibandingkan HKBN 2022.
Pada HKBN Ramadhan dan Idul Fitri 2022, kebutuhan uang masyarakat masih sekitar Rp4,36 triliun.
Doddy Zulverdi menyebutkan, upaya pemenuhan uang kartal KPw BI Sumut akan dilakukan dengan membuka penukaran uang rupiah layak edar melalui bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Kas Titipan dan Mobil Kas Keliling.
Ada pun jadwal operasional layanan kas BI Sumut yakni, layanan setoran dan penarikan bank setiap hari kerja 08.00-11.30 WIB.
Kemudian layanan penukaran melalui Mobil Kas Keliling tanggal 3-19 April 2023 dan diikuti oleh perbankan di Medan.
Lokasi penukaran akan diumumkan melalui IG Bank Indonesia (@bank_Indonesia_sumut) dan media komunikasi KPw BI Prov Sumut lainnya, dan pendaftaran melalui aplikasi PINTAR.
Kebutuhan uang di HKBN Ramadhan dan Idul Fitri 2022 yang meningkat itu sejalan dengan semakin baiknya perekonomian. Termasuk pandemi COVID-19 yang semakin mereda.
Dengan situasi yang lebih aman, pergerakan masyarakat semakin leluasa sehingga kebutuhan uang meningkat.
Doddy Zulverdi menambahkan, selain memastikan ketersediaan uang kartal, upaya lain dari BI Sumut dalam menghadapi HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2023 adalah memberi dukungan kegiatan Pasar Murah pada 151 titik di berbagai kecamatan/kelurahan Kota Medan.
Keterlibatan BI di pasar murah itu sebagai salah satu strategi pengendalian inflasi dari bahan pangan di Sumut di setiap HBKN.
"Inflasi harus dijaga agar pertumbuhan ekonomi yang sedang terjadi tidak terganggu," katanya