Medan (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Medan Dhiyaul Hayati meminta pemerintah kota memprioritaskan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sekitar lokasi pelaksanaan Ramadhan Fair.
"Tentunya pelaku UMKM yang terlibat adalah di sekitar Ramadhan Fair, karena mereka membutuhkan bantuan agar naik kelas," terang Dhiyaul di Medan, Sumut, Senin.
Sebab, terang politisi ini, ajang Ramadhan Fair yang digelar malam hari merupakan sarana bagi masyarakat Kota Medan mensyiarkan bulan suci Ramadhan.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan menyatakan Ramadan Fair XVII 2023 Masehi/1444 Hijrah digelar selama 20 hari terhitung mulai 25 Maret sampai 13 April 2023.
Ajang Ramadhan Fair tahun ini dilaksanakan di tiga lokasi, yakni Taman Sri Deli, halaman Istana Maimun dan Lapangan Rengas Pulau di kawasan Medan bagian Utara.
Data Dinas Koperasi UKM dat Perindag Kota Medan menyebut, jumlah UMKM di daerah ini sebanyak 27.753 unit terdiri atas usaha mikro 22.213 unit, usaha kecil 5.447 unit, dan usaha menengah 103 unit.
"Pada malam hari kita memberikan kesempatan bagi pelaku usaha mikro untuk meningkatkan omzet selama bulan puasa Ramadhan," katanya.
Legislator ini juga mendorong kepada pihak penyelenggara Ramadhan Fair 2023 agar menyiapkan lokasi parkir, khususnya kendaraan roda dua.
Laman resmi LPSE Kota Medan menyatakan PT Angsamas Ratu Tama sebagai pemenang tender Ramadhan Fair 2023 dengan pagu sebesar Rp5.035.221.960 dari jumlah peserta 38 perusahaan.
"Termasuk pengamanan di Ramadhan Fair, karena saat ini kasus pencurian kendaraan bermotor sangat marak di Kota Medan," jelas Dhiyaul Hayati.
Legislator minta prioritaskan UMKM di sekitar Ramadhan Fair
Senin, 20 Maret 2023 19:54 WIB 2156