Medan (ANTARA) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Diseperindag ESDM) Sumatera Utara melakukan empat cara untuk mengendalikan harga bahan pokok menjelang awal Ramadhan yang diperkirakan jatuh pada 22 atau 23 Maret 2023.
"Pertama, kami memantau harga bahan pokok di 63 pasar di Sumatera Utara setiap hari," ujar Kepala Seksi Pengendalian Barang Pokok Harga dan Promosi (PBPHP) Disperindang ESDM Sumut Iskandar Zulkarnaen kepada ANTARA di Medan, Senin.
Kemudian, Iskandar melanjutkan, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumut dan distributor-distributor bahan pokok.
Hal itu, menurut dia, bertujuan agar harga bahan pokok tidak melambung dan stoknya terjaga.
"Koordinasi itu supaya harga tetap stabil dan bahan pokok selalu tersedia," kata Iskandar.
Selanjutnya, ketiga, Disperindag ESDM Sumut melakukan kegiatan pasar murah di empat kabupaten dan kota.
Sebanyak empat kabupaten dan kota itu adalah Batu Bara, Labuhanbatu Utara, Padang Sidempuan dan Deli Serdang.
Terakhir, langkah Disperindag ESDM Sumut yakni bekerja sama erat dengan Satgas Pangan, Bulog dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
Harga-harga bahan pokok di Sumatera Utara relatif stabil menjelang puasa. Namun, beras pelan-pelan meningkat.
Pantauan di Pasar tradisional Mayor, Pulo Brayan, Medan, Senin (20/3), pedagang mulai mengeluhkan meningginya harga beras yang berdampak pada kurangnya pembeli.
Kenaikan harga itu mulai dari Rp500 sampai Rp2 ribu perkilogram. Untuk penjualan dengan goni (dengan varian berat lima kilogram, 10 kilogram dan 30 kilogram) harga beras melonjak dengan peningkatan mulai dari Rp5 ribu-Rp30 ribu.
Disperindag ESDM Sumut lakukan empat cara kendalikan harga bahan pokok
Senin, 20 Maret 2023 15:39 WIB 2526