Pematang Siantar (ANTARA) - Kabupaten Simalungun akan memiliki wisata rohani representatif yang dibangun di kawasan Kelurahan Tiga Runggu, Kecamatan Purba arah ke objek wisata Simarjarunjung.
"Nantinya menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Donatur ada, disain sudah dibuat," ujar Rudolf Valentino Saragih, saat bincang-bincang bersama sejumlah insan pers di Kota Pematang Siantar, Senin (13/3).
Hanya saja, warga dan wisatawan diminta bersabar kira-kira tiga sampai empat tahun ke depan. Karena perlu waktu dan konsep yang terarah untuk menjadikan tujuan wisata kelas dunia.
Putra Simalungun yang menetap di Kota Jakarta dan berkiprah di Bank Tabungan Negara ini menjelaskan, waktu yang cukup lama itu diperlukan untuk menumbuhkan tanaman di area pembangunan wisata rohani supaya asri, sebelum pembangunan fisik.
Bila sudah rampung, wisata rohani ini nantinya bisa dijadikan sumber tambahan perekonomian warga setempat dan sekitarnya, seperti memenuhi kebutuhan bunga untuk kegiatan pengunjung.
Inilah satu dari upaya-upaya seorang putra Simalungun, Rudolf Valentino Saragih untuk kampung orang tuanya, Kabupaten Simalungun.
Dia juga menyampaikan harapan dan saran agar lampu penerangan jalan di wilayah Kabupaten Simalungun menjadi perhatian untuk mendorong pertumbuhan ekonomi warga pada malam hari.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Simalungun yang memiliki lahan luas dengan sektor pertanian berpotensi dikembangkan menjadi kawasan agrowisata.
Sedangkan Kota Pematang Siantar, pengembangannya lebih ke sektor industri, makanya UMKM harus diberdayakan dan dikembangkan, seperti kuliner malam hari.
Potensi daerah ini harus didukung dengan fasilitas memadai yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelaku usaha dan orang-orang yang menikmati usaha tersebut.
Komitmen seorang Rudolf untuk membangun daerah, yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, dilakukan sejak 15 tahun lalu.
Dia meluangkan waktu sibuknya bolak-balik dari Jakarta ke Pematang Siantar - Simalungun untuk kegiatan yang bermanfaat, seperti sosial dan kerohanian.
"Kita harusnya menjadi oase di tengah kehidupan," ujarnya.