Tapanuli Selatan (ANTARA) - Puluhan personel Tim gabungan dari unsur TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Kesehatan, dan lainnya berjuang keras menyusuri derasnya arus mencari keberadaan Disra Novia (12), santri Pondok Pesantren Syekh Ahmad Basyir yang hanyut saat mandi di Sungai Parsariran, Hapesong Baru, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Jumat (3/3).
"Ini hari ke tiga pencarian korban sejak peristiwa terjadi. Pak Bupati juga sampaikan pencarian korban di maksimalkan," Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Tapsel, Umar Halomoan Daulay kepada ANTARA, Minggu (5/3) via selular dari lokasi pencarian korban hanyut.
Para tim menggunakan sejumlah perahu motor bermesin tempel menyusuri titik-titik yang diduga lokasi hanyut-nya korban atau berjarak lebih dari puluhan kilometer dari lokasi awal kejadian. Mulai dari belakang pesantren hingga muara Sungai Batang Toru.
Baca juga: Bupati Tapsel dan keluarga korban harap santri yang hanyut dapat ditemukan
Baca juga: Sungai Parsariran meluap, 6 santri hanyut, 1 meninggal, 1 dalam pencarian
"Sebagian menyusuri daerah aliran sungai dari darat, sekaligus menebar informasi bilamana masyarakat menemukan korban, dan segera cepat melaporkan ke Posko," kata Umar seraya berharap masyarakat luas mendoakan korban dapat ditemukan.
Sebelumnya enam santri Pesantren Ahmad Basyir yang hanyut pada saat kejadian, Jumat (3/3) sekira pukul 15.00 WIB bernama Amanda (12), Windi (12), Sania (12), Silha (13) korban selamat, sementara Zuriah (12) ditemukan meninggal, sedang Disra (sebelumnya tertulis Sisra) alamat Panggarongan masih dalam pencarian.
Hingga berita ini di kirimkan pencarian korban masih berlangsung.