Medan (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menilai program pemberdayaan Kementerian Sosial (Kemensos) efektif dalam menangani kemiskinan, seperti rumah sejahtera terpadu dan pahlawan ekonomi nasional (Pena).
"Program rumah sejahtera terpadu dan Pena ini efektif mengakselerasi penanganan kemiskinan. Sebab di dalamnya ada pemberdayaan melalui usaha yang diberikan," katanya usai penyerahan bantuan Atensi Kemensos di Sentra Bahagia Medan, Sumut, Sabtu.
Marwan yang juga Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses bersama lima anggota Komisi VIII DPR ini menerangkan, program rumah sejahtera terpadu tidak sekedar memperbaiki rumah yang tidak layak huni.
Namun di dalamnya juga diberikan bantuan usaha. "Jenis usahanya disesuaikan dengan minat dan kemampuan dari penerima bantuan," kata Dasopang.
Menurutnya orang tidak mampu belum tentu berubah status ekonominya hanya dengan merehabilitasi rumah, tapi bantuan usaha bisa meningkatkan kesejahteraan warga miskin dan rentan yang menerima bantuan.
Untuk program Pena merupakan terobosan bagi penerima bantuan agar tidak tergantung bantuan sosial program keluarga harapan (PKH).
"Setelah melalui assesmen, penerima PKH bisa menerima program Pena dan tidak meneruskan bansos PKH," terang wakil rakyat daerah pemilihan Sumatra Utara II itu.
Adapun penyerahan bantuan Atensi Kemensos di Sentra Bahagia Medan senilai Rp1,21 miliar lebih terdiri atas pemenuhan kebutuhan hidup layak disabilitas dan lansia 458 orang Rp412,2 juta, dan pemenuhan kebutuhan hidup layak korban kebakaran 13 orang Rp26 juta.
Bantuan motor roda tiga 15 orang Rp564,37 juta, tongkat adaptif 80 orang Rp131,6 juta, kursi roda dua orang Rp3,17 juta, alat bantu disabilitas sembilan orang Rp3,24 juta, dan kewirausahaan 15 orang Rp75 juta.
Untuk bantuan Atensi Kemensos di Sentra Insyaf Medan senilai Rp1,06 miliar lebih meliputi motor roda tiga 13 orang di Pakpak Bharat, Aceh Tamiang, Dairi, Deli Serdang, Langsa, Padang Lawas, dan Mandailing Natal total Rp487,49 juta.
Alat bantu dengar 56 orang Rp149,4 juta, kursi roda 104 orang Rp242,42 juta, tongkat ketiak 89 orang Rp 49,39 juta, sembako 208 orang Rp112,46 juta, tongkat ketiak satu orang Rp555 ribu, bantuan korban bencana kebakaran sembilan orang Rp21,71 juta, dan wirausaha satu orang Rp2,95 juta.
"Ini terobosan Ibu Risma. Bu Mensos juga aktif merespon langsung bila menemukan warga yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan, padahal dia layak. Saya mengapresiasi langkah ini," ucap Marwan.
Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori menyebut pandemi telah mengakibatkan masyarakat terjatuh dalam tekanan ekonomi, sementara pemerintah membantu masyarakat terdampak dengan berbagai jenis bantuan.
Legislator ini menilai, bahwa bantuan sosial jaring pengaman sosial bertujuan sebagai bantalan ekonomi, yakni menambah daya beli masyarakat di tengah tekanan ekonomi.
"Nah program yang bersifat pemberdayaan sosial, seperti bantuan usaha ini yang dalam jangka panjang mampu meningkatkan kesejahteraan mereka," kata Bukhori.
Joshua Pasaribu, penerima manfaat Atensi Kemensos di Sentra Bahagia Medan karena menerima bantuan pemenuhan kebutuhan hidup layak disabilitas sebesar Rp900 ribu mengucapkan terima kasih kepada Kemensos.
"Bantuan yang kami terima sangat membantu meringankan beban hidup sehari-hari. Saya mewakili teman-teman penyandang disabilitas mengucapkan terima kasih kepada Kemensos dan para wakil rakyat," katanya.