Medan (ANTARA) - Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi "Pembangunan" (STIK-P) Medan bekerja sama dengan Lembaga Pers Dr Soetomo menggelar seminar nasional tentang literasi media dengan tema "Cerdas Bermedia Sosial Langgam Pers untuk Bangsa Berkualitas" di Medan, Kamis (2/2).
Kegiatan diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Ketua STIK-P Dr H Sakhyan Asmara, MSP dan Direktur Eksekutif LPDS Hendrayana SH MH. Selain itu, kegiatan juga dirangkai dengan uji kompetensi wartawan (UKW).
Seminar yang digelar di kampus STIK-P ini menghadirkan sejumlah pemateri di antaranya Ketua STIK- P Dr H Sakhyan Asmara MSP, Direktur Eksekutif LPDS Hendrayana SH MH, serta pengajar LPDS Maskur Abdullah dan Priyambodo RH.
Dalam paparannya, Hendrayana mengingatkan peserta agar memahami dan mengetahui rambu-rambu saat berselancar di media sosial. Karena sering sekali orang tidak memperhatikan hingga akhirnya tersandung hukum dan terjerat UU ITE.
“Kerena banyak sekali aturan hukum terutama UU ITE yang harus menjadi perhatian bagi teman-teman untuk tidak boleh menyinggung dan mencemarkan nama baik seseorang termasuk terkait SARA dan sebagainya,” paparnya.
Sementara Priyambodo RH berbicara tentang menelaah media sosial menuju pemilu cerdas. Disebutkan, pemilih pada pemilu 2024 sebanyak 60 persen terdiri atas kalangan muda dari usia 17-40 tahun.
Namun sangat disayangkan, isu politik bagi kalangan muda sangat tidak populer. Ia menyebutkan tak satu pun di antaranya tren pencarian masyarakat sepanjang 2022 terkait soal politik.
"Politik ini menentukan nasib bangsa dan teman-teman sekalian. Kerawanan itu cukup tinggi berupa intimidasi, maksudnya menjelek-jelekkan peserta pemilu, parpol, dan calon legislatif,” ujarnya.
Selain itu, Dr Sakhyan Asmara mengatakan sitivas akademika STIK-P sangat bersyukur dengan terselenggaranya seminar nasional tersebut.
“Ini sangat bagus dan peserta banyak baik luring maupun daring. Kegiatan ini juga dalam menyemarakkan HPN 2023, di mana Sumut jadi tuan rumah dan STIK-P Medan diberi kepercayaan melaksanakan event besar ini,” kata Sakhyan.
Seminar tersebut diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi termasuk para dosen maupun wartawan di Sumatera Utara baik secara luring maupun daring.