Medan (ANTARA) - Stok pupuk Urea dan NPK bersubsidi di Sumut cukup aman atau di atas ketentuan pemerintah untuk mendukung penyaluran di tahun 2023.
"Stok kedua pupuk bersubsidi untuk wilayah Sumut itu per 22 Desember ada 33.334 ton atau di atas dari ketentuan yang ditetapkan pemerintah yang sebesar 18.856 ton," ujar SVP PSO Wilayah Barat Pupuk Indonesia, Agus Susanto, di Medan, Jumat.
Dia mengatakan itu pada acara Media Gathering PSO Wilayah Barat di Medan.
Stok pupuk sebanyak 33.334 ton itu terdiri atas Urea sebanyak 18.154 ton dan NPK sebanyak 15.180 ton.
Ketentuan stok yang disiapkan Pupuk Indonesia juga sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.
Dia menegaskan, Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi di Provinsi Sumut itu sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pupuk Indonesia juga menyalurkan pupuk itu sesuai dengan SK masing-masing wilayah.
"Dengan stok yang memadai, maka Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok di setiap bulan sehingga mendukung kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi,” ujar Agus.
Agus menegaskan, stok yang cukup aman untuk memenuhi kebutuhan selama tiga minggu ke depan merupakan bukti konkret Pupuk Indonesia dalam menyambut program penyaluran kedua pupuk bersubsidi itu pada 2023.
Seperti diketahui, Kementerian Pertanian mengeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
Permentan tersebut membatasi jenis pupuk subsidi yang sebelumnya lima jenis yakni ZA, Urea, NPK, SP-36, dan pupuk organik Petroganik menjadi dua jenis yaitu Urea dan NPK.
Kebijakan itu membuat alokasi pupuk subsidi yang sebelumnya menyasar 70 komoditas pertanian menjadi 9 komoditas utama.
Mulai padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi dan kakao.
“Dengan ketersediaan yang memadai, diharapkan penyaluran Urea dan NPK bersubsidi pada 2023 berjalan semakin lancar pada 2023,"katanya.
Mengenai alokasi pupuk subsidi secara nasional pada 2022, menurut Agus ditetapkan sebesar 8.042.130 ton.
Dari angka nasional sebanyak 8.042.130 ton, alokasi Provinsi Sumut ditetapkan sebesar 328.385 ton.
Alokasi untuk Sumut terdiri dari Urea sebesar 168.487 ton, NPK sebesar 126.693 ton, SP-36 sebesar 10.951 ton, ZA sebesar 11.490 ton, dan Organik sebesar 10.764 ton.
Stok pupuk bersubsidi di Sumut dikatakan Agus, langsung didistribusikan kepada 22 gudang Lini III yang melibatkan 83 distributor dan 2.366 kios pupuk lengkap (KPL) yang tersebar di 25 kabupaten dan 8 kota.