Medan (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Medan Tengku Edriansyah Rendy menyebutkan tewasnya seorang pelajar SMK Negeri 9 Medan ketika tawuran hingga SPBU Jalan Kapten Sumarsono Medan, Jumat (25/11), mencoreng dunia pendidikan.
"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Seorang siswa tewas saat tawuran mencoreng dunia pendidikan kita. Saya minta semua pihak termasuk Dinas Pendidikan, ini jadi catatan penting kita," ucap Rendy di Medan, Ahad (27/11).
Pasalnya, lanjut dia, tawuran berujung maut tersebut tidak pantas dilakukan oleh pelajar terdidik, karena menunjukkan sikap jauh dari kata terdidik di bangku sekolah.
Tewasnya pelajar tersebut akibat dihantam senjata tajam pelajar lainnya yang menjadi lawannya ketika melakukan aksi kejar-kejaran di depan umum.
"Sekolah tak pernah mengajarkan bentuk kesadisan. Tentu peristiwa ini harus dievaluasi, dan kita perbaiki bersama perilaku para generasi bangsa kita ini," katanya.
Pihaknya meminta Dinas Pendidikan Provinsi Sumut yang menaungi pelajar SMA/SMK segera mengambil langkah strategis guna mencegah tawuran pelajar di Sumut, terkhusus Kota Medan.
Legislator ini juga mengingatkan Dinas Pendidikan Kota Medan turut melakukan tindakan yang bersifat preventif agar tawuran tidak meluas di tingkat SMP.
Kepada pihak kepolisian diminta agar semakin aktif melakukan patroli, khususnya pada jam-jam pulang sekolah.
"Amankan siswa yang kedapatan membawa senjata tajam, karena ini membuat masyarakat sangat resah. Lindungi dan beri rasa aman masyarakat," ujar Rendy yang merupakan politisi Partai NasDem ini.
DPRD Medan: Tewasnya pelajar SMK coreng dunia pendidikan
Senin, 28 November 2022 13:21 WIB 1293