Sidikalang (ANTARA) - Pemkab Dairi, Sumatera Utara, memberikan pelatihan pemasaran digital kepada 40 pelaku UMKM sebagai upaya mendorong usaha kecil lebih menguasai pemasaran produknya secara online.
Bupati Dairi Eddy Berutu di Sidikalang, Jumat, mengatakan, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) akhir -akhir ini mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Presiden Jokowi menyampaikan, sektor UMKM ini menjadi penopang kemandirian ekonomi bangsa di tengah tantangan dan krisis multi sektor yang melanda dunia.
"Itu sebab mengapa kita terus mendorong pelaku UMKM terus maju. Pemasaran tidak hanya offline namun juga harus online," katanya saat membuka Pelatihan Pemberdayaan Usaha Melalui Digitalisasi Pemasaran yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM.
Ia mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk pemberdayaan kelembagaan potensi dan pengembangan usaha mikro. Tujuan lainnya adalah meningkatkan minat, mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dalam membangun relasi sebagai motor penggerak bisnis online.
"Bagaimana berkomunikasi yang baik dengan pelanggan, adalah hal kecil namun sangat penting kita kuasai," katanya.
Di tengah iklim usaha yang kurang sehat, bupati berpesan agar pelaku usaha tidak berkecil hati, namun tetap berjibaku memanfaatkan teknologi demi kemajuan usaha.
"Jangan berkecil hati. Dunia memang sedang tidak baik-baik saja. Bahkan diprediksi tahun depan jauh lebih sulit.Kreatiflah dan jangan boros," ujarnya.
Bupati kembali menambahkan, pada saat krisis, dunia berubah, banyak perusahaan yang besar pada masanya tak mampu bertahan.
"Yang bertahan pun bukan yang besar dan kuat, seperti Nokia atau seperti negara yang berkuasa namun perusahaan dan negara yang adaptif dan cepatlah yang survive.UMKM itu lebih leluasa bergerak. Perubahan zaman saat ini sedang menuju pada UMKM yang seperti bapak ibu lakukan. Jadi tetap semangat," katanya.
Sementara itu Malum boru Kudadiri, salah seorang peserta pelatihan juga pengurus Pokdarwis Taman Wisata Iman (TWI) Sitinjo menyampaikan keluh kesah usaha pariwisata saat diterpa pandemi dua tahun terakhir.
Hal tersebut membuat Ia dan rekannya harus memutar otak memberdayakan segala sesuatu untuk menghidupi keluarga.
"Dua tahun usaha di TWI nyaris tanpa pengunjung, Kami mesti memutar otak untuk membuat usaha apa saja agar roda ekonomi kami tetap berputar, katanya.
Kondisi Ini, kata Malum, jadi salah satu alasan Ia dan rekannya membentuk Pokdarwis yang memberdayakan seluruh anggota mengolah usaha keripik ubi sebagai usaha pendukung.
Malum berharap pemerintah senantiasa melakukan perannya melakukan pendampingan agar usaha masyarakat tetap berjalan.
Sebanyak 40 UMKM di Kabupaten Dairi dilatih pemasaran digital
Jumat, 25 November 2022 15:28 WIB 2139