Deliserdang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Deliserdang melaporkan banjir yang terjadi di 10 kecamatan hingga kini belum surut.
"Banjir selain merendam rumah warga, sejumlah sekolah serta masjid juga terendam air," ujar Kepala BPBD Kabupaten Deliserdang, Amos F Karo-Karo, Senin (21/11).
Ia mengatakan, BPBD Deliserdang mencatat sebanyak 41.328 jiwa dan 10.332 KK terdampak banjir.
"Tanggul jebol di sejumlah kecamatan dan drainase tersumbat penyebab banjir. Sehingga air meluap ke pemukiman masyarakat," terangnya.
Terkait tanggul jebol, sebut Amos pihaknya sudah menyampaikan kepada Dinas Bina Marga dan Konstruksi Deliserdang untuk dilakukan perbaikan.
Selain itu, kepada Balai Sungai Wilayah II Sumatera Utara juga dilakukan koordinasi.
"Bapak Bupati memerintahkan para Camat, Lurah, dan Kades agar bergotongroyong membersihkan parit di wilayah masing-masing, khususnya daerah terendam banjir. Tujuannya, meminimalisir debit air," sebutnya.
Dapur umum dan lokasi pengungsian di puluhan daerah terendam banjir telah disiagakan.
"Masing-masing di Kecamatan didirikan dapur umum untuk warga," terangnya.
Hujan intensitas tinggi sejak Jumat petang (18/11) hingga Minggu (20/11) bukan hanya terjadi di Kota Medan. Wilayah Kabupaten Deliserdang demikian juga.
Di Kabupaten Deliserdang, 10 Kecamatan terendam banjir. Hal itu berdasarkan data dari BPBD melakukan peninjauan langsung.
BPBD Deliserdang: Banjir di 10 kecamatan belum surut, 41.328 jiwa terdampak
Senin, 21 November 2022 19:27 WIB 3873