Medan (ANTARA) - Sinar Mas Agribusiness and Food bekerja sama dengan MARS dan Fuji Oil menggelar program Sawit Terampil, sebuah program peningkatan keterampilan bagi lebih dari 4.000 petani swadaya dari area Ekosistem Leuser di Aceh dan Sumatera Utara.
"Program itu dibangun dari inisiatif kemamputelusuran hingga ke perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food,"ujar Chief Sustainability & Communications Officer Sinar Mas Agribusiness and Food, Anita Neville.
Pada akhir 2021, perusahaan telah berhasil memetakan 95 persen rantai pasoknya.
Melalui Sawit Terampil, Sinar Mas Agribusiness and Food, katanya, berupaya untuk membantu meningkatkan mata pencaharian para petani yang teridentifikasi.
Dia mengatakan itu di hadapan para mitra dan pemasok dalam acara webinar berjudul “Kemamputelusuran pada Kelapa Sawit Berkelanjutan – Apa Langkah Selanjutnya?”
Dia menjelaskan, Program Sawit Terampil bertujuan memberikan dukungan menyeluruh bagi petani swadaya melalui pelatihan kelompok dan dukungan individual untuk menerapkan praktik pertanian yang baik.
Serangkaian pelatihan peningkatan kapasitas dan sesi pendampingan dilakukan untuk mentransfer pengetahuan kepada para petani swadaya sehingga mereka dapat meningkatkan metode budidayanya serta mencapai tahapan siap untuk mendapatkan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), yang diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan mereka.
Meningkatkan kemampuan petani dan pemasok melalui transfer pengetahuan adalah kunci untuk menerapkan praktik-praktik pertanian berkelanjutan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh melalui inisiatif kemamputelusuran, perusahaan dapat menganalisis potensi kesenjangan dalam produktivitas, hasil panen, dan praktik pertanian.
Serta memberikan dukungan yang tepat kepada para petani.
Head of Traceable & Transparent Production Sinar Mas Agribusiness and Food, Wahyu Wigati Wijayanti, saat membuka diskusi panel, menjelaskan bagaimana perusahaan secara aktif melibatkan petani dalam serangkaian pelatihan untuk meningkatkan praktik pertanian berkelanjutan.
Dia menjelaskan, Program Sawit Terampil saat ini sudah dilaksanakan di 10 kabupaten di Sumatera Utara dan Aceh.
Program Sawit Terampil dilangsungkan hingga bulan Desember 2023.
Sejak program itu dilaksanakan, sekitar 61 persen peserta semakin memahami praktik budidaya kelapa sawit berkelanjutan dibandingkan sebelum mereka mengikuti program.
“Nantinya, perusahaan ingin membantu petani yang sudah siap untuk memperoleh sertifikasi ISPO dan RSPO. Manajemen terus menyambut peluang baru untuk bekerja sama dengan mitra-mitra potensial agar dapat membantu para petani dan sektor pertanian untuk bertumbuh,” ujar Wahyu.
Sinar Mas Agribusiness and Food yakin bahwa meningkatkan mata pencaharian petani merupakan tanggung jawab bersama dan membutuhkan kontribusi dari semua pemangku kepentingan dalam rantai nilai.
Termasuk, katanya, petani, pengolah, pedagang, dan produsen pengguna-akhir.
Perusahaan telah mengembangkan ekosistem pengetahun yang didukung oleh mitra pembiayaan untuk membantu melaksanakan Program Sawit Terampil.
Termasuk Koltiva, sebuah perusahaan agroteknik sebagai mitra pelaksana SMART Research Institute (SMARTRI), divisi penelitian perusahaan di bidang praktik agronomi sebagai pembimbing, serta MARS dan Fuji Oil, yang memiliki komitmen serupa dengan perusahaan.
Koltiva mendukung program dengan ekosistem teknologi yang komprehensif, KoltiTrace dan ahli agronomi dan agen lapangan untuk membantu petani mencapai standar keberlanjutan.
Kepala Sekolah Petani Forum Petani Kelapa Sawit Berkelanjutan, Rukaiyah Rafik, menekankan bahwa kurangnya pengetahuan dan edukasi sering kali menghambat petani.
Dia menyatakan bahwa petani memiliki hasil yang rendah karena varietas dan kualitas buah yang mereka tanam.
Tingginya buta huruf di kalangan petani menyulitkan mereka untuk mencatat produksi dan kegiatan pertanian lainnya dengan benar.