Tapanuli Selatan (ANTARA) - Pasar lelang komoditi lokal yang diadakan Dinas Perdagangan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah Tapanuli Selatan (Perdagangan dan UKM Tapsel) membawa angin segar terhadap pertumbuhan ekonomi pelaku usaha pertanian di kabupaten itu.
Kepala Dinas Perdagangan dan UKM Tapsel Novita Sari Wahyuni kepada Antara mengatakan, pasar lelang yang mengikut sertakan 18 komoditas itu mereka gelar, Rabu (19/10). Dihadiri Bapebti Kemendag, Disperindag Sumut, Ketua APSI Sumut, Camat Sipirok dan Dinas Pertanian Tapsel.
Seluruh 18 komoditi yang di lelang itu di antaranya cabai merah, cabai rawit, bawang, kulit manis, kemenyan, beras, kol, minyak kelapa, ubi, jagung, gula aren, gula semut, pisang, kacang tanah, kopi arabika, salak dan kolang kaling.
"Setelah pembukaan lelang, ada 4 pembeli atau buyer lokal hadir dan tertarik terhadap sejumlah komoditi tersebut, sedang retail besar seperti Maju Bersama, Berastagi Mart, dan Carefour yang mengikuti lelang secara online meminta untuk pertemuan dengan pelaku usaha di Medan," katanya.
Didampingi Kabid Pasar Dinas Perindag dan UKM Tapsel Dody Fadillah, Novita menjelaskan komoditi yang terjual kepada buyer lokal dalam lelang itu seperti cabai merah Rp27 ribu per kilogram (kg) dan membutuhkan 200 kg per minggu.
Selanjutnya permintaan gula merah seharga Rp.17.500 per kg dengan permintaan dua ton per bulan, lalu gula semut 400 kg per bulan seharga Rp40 ribu per kilo, kemudian ubi permintaan kapasitas 10 ton per bulan seharga Rp.3.500 per kg, bawang 200 kg per minggu seharga Rp25 ribu per kg, dan kopi arabika (greenbean) Rp110.000 per kg dengan kapasitas satu ton per bulan.
"Alhamdulillah para pelaku usaha menyambut positif penawaran terhadap sejumlah komodoti yang di lirik para buyer lokal tersebut, dan diyakini akan dapat mendorong peningkatan produktifitas para petani," katanya.
"Sesuai arahan kita berencana bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumut untuk menemui eksportir dan pelaku industri terkait komoditi yang dalam proses seperti kemenyan, minyak kelapa, jagung, dan kolang kaling," katanya.
Menurut Novita tujuan di adakannya pasar lelang ini dalam rangka upaya memutus mata rantai distribusi sekaligus soal harga perdagangan berbagai komoditi unggulan daerah yang dinilai selama ini dikuasai para tengkulak.
"Yang jelas langkah ini tidak lepas dorongan penuh Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu untuk mewujudkan masyarakat Tapsel yang sehat, cerdas, dan sejahtera khususnya mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor pertanian dan perkebunan," tandas Novita.
Pasar lelang komoditi Tapsel angin segar bagi pelaku usaha pertanian
Rabu, 19 Oktober 2022 21:53 WIB 2124