Tapanuli Selatan (ANTARA) - Sumatera Utara menduduki urutan ketiga untuk kontribusi komoditas Kopi Arabika di Indonesia. Lebih dari itu Kopi Sumatera juga meraih peringkat 1-6 dari 10 peringkat dalam lomba citarasa kopi dunia pada peringatan hari kopi internasional pada Oktober 2018 di Paris.
Hal itu diutarakan Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan Ir Yuliana Kansrini M.Si usai meeting Webinar seri I membahas tentang optimalisasi produktivitas lahan melalui penerapan good agricultural practices pada tanaman kopi yang berkelanjutan dan adaktif terhadap perubahan iklim, Jumat (10/7).
Webinar ini sendiri menghadirkan dua narasumber yang berpengaruh yaitu Rektor Universitas PAT Patulai Prof. Dr. Ir. Alnopri, M.Si dengan topik penerapan teknik good agricultural practices pada tanaman kopi di Sumatera Utara.
Dan kedua Coffee preneur Pesantren Darul Marsyid /PDM Coffee Tapanuli Selatan Suryadi dengan topik implementasi konsep agroforestry tanaman kopi dan pemberdayaan petani kopi di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Lebih jauh Yuliana dalam webinar mengatakan bahwa generasi muda saat ini sangat berminat terhadap kopi dan menjadi gaya hidup generasi muda. Berbeda dengan jaman dulu bahwa penikmat kopi rata-rata adalah orangtua. Jadi saat ini sudah terjadi perubahan paradigma terhadap kopi.
“Oleh karenanya, Polbangtan Medan sebagai pendidikan vokasi saat ini sedang melakukan proses untuk pengajuan pembukaan program studi baru yaitu program studi dibidang kopi. Semoga program studi ini dapat dibuka pada tahun 2020 ini dengan harapan tahun depan Polbangtan Medan sudah dapat menerima mahasiswa baru," sebutnya.
Dengan harapan tambah Yuliana, prodi ini dapat segera berjalan sehingga nanti dapat menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang kopi dari hulu maupun hilir sehingga generasi milenial yang memiliki minat dibidang kopi dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pendidikan perkopian di Polbangtan Medan.