Sidikalang (ANTARA) - Pemerintahan Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menyediakan lahan seluas 500 hektare di Kecamatan Parbuluan untuk pengembangan kawasan pertanian terpadu.
Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Senin, mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk pengembangan kawasan pertanian terpadu guna menindaklanjuti pelaksanaan pembangunan pertanian terpadu di Sumatera Utara melalui klaster pembangunan food estate di kabupaten sentra produksi pertanian.
Lahan yang disediakan tersebut diperuntukkan bagi tanaman hortikultura dan pangan.
"Untuk hortikultura yang ditanam kentang, cabai merah, dan bawang serta kubis, lahan yang disediakan 500 hektare di Kecamatan Parbuluan, kami siap untuk melakukannya," kata Eddy Berutu.
Untuk hortikultura, Pemkab Dairi telah menyiapkan 100 hektare untuk ditanami kubis, kentang 150 hektare, cabai 100 hektare, dan bawang 50 hektare.
"Kami juga sudah menyiapkan mekanisme KUR klaster kepada para petani dengan bunga rendah yakni KUR klaster kopi dan jagung," katanya
Eddy Berutu menuturkan ada dua sentra yang diusulkan untuk menjadi tulang punggung pertanian di Kabupaten Dairi, yakni hortikultura di Kecamatan Parbuluan mengingat saat ini cabai dan kentang mulai sulit didapatkan.
"Masyarakat Kecamatan Parbuluan siap dan komit ditugaskan untuk menjadi sentra pertanian terpadu hortikultura," ujarnya.
Selain hortikultura, ia juga mengusulkan sentra jagung yang dikhususkan di beberapa desa di Kecamatan Tanah Pinem yang lahannya telah disiapkan untuk dijadikan sebagai sentra jagung.
Terkait hal tersebut Bupati berharap Menteri Pertanian maupun Gubernur Sumatera Utara membantu Kabupaten Dairi dalam membangun infrastruktur dasar seperti jalan, embung, dan gudang untuk tempat penyimpanan hasil pertanian, sehingga petani bisa bekerja sendiri dengan sistem yang telah disiapkan.
"Gubernur menyetujui Tanah Pinem dijadikan sebagai sentra jagung. Kebijakan sudah ada, kami harapkan implementasinya sesuai dengan yang disampaikan. Saya usulkan juga ini sudah harus dimulai dari sekarang agar momentum produksi pertanian yang meningkat ini bisa selaras dengan upaya untuk menahan inflasi yang harus ditangani bersama sama," katanya.