Medan (ANTARA) - Sekitar 69 mahasiswa Semester VI Polbangtan Medan jurusan Perkebunan Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi melakukan field trip (praktik lapang) pada Kopi Kahoowa di Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan field trip bagi mata kuliah Kemitraan dan Jejaring Usaha Perkebunan didampingi dua dosen pembimbing, Linda Tri Wira Astuti dan Yenny Laura Butarbutar serta Andreas Sembiring, pemilik usaha kopi Kahoowa.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan pendidikan vokasi menjadi jawaban atas kebutuhan SDM pertanian yang andal, dengan menyatukan antara kemampuan intelektual dengan pengembangan karakter.
"Kekuatan karakter sangat penting karena akan membuatnya menjadi seorang yang kuat, mampu bertarung dan mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan yang ada,” tambah Mentan Syahrul.
Harapan serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi bahwa untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
"Hal paling menonjol dari negara maju adalah SDM-nya. Apabila sektor pertanian ingin maju, maka harus dimulai dari kemajuan SDM pertanian," kata Dedi Nursyamsi.
Dosen Linda Tri Wira Astuti mengatakan bahwa kegiatan fieldtrip diawali kunjungan di kebun kopi percontohan yang disebut dengan istilah Har – Har Kopi Kahoowa untuk melihat secara langsung kopi arabika yang dibudidayakan oleh Kopi Kahoowa
"Juga berlangsung diskusi singkat tentang tanaman kopi arabika di kebun tersebut, mulai dari jenis varietas kopi arabika yang ditanam, jumlah pohon kopi, produksi per tahun, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan aspek budidaya kopi arabika secara umum," kata Linda TWA.
Selanjutnya, kata Linda, dilakukan kunjungan ke lokasi pengolahan biji kopi arabika menjadi green bean, sehingga para mahasiswa/i dapat melihat secara langsung green bean arabika yang telah dihasilkan oleh Kopi Kahoowa.
Pemilik Kopi Kahoowa, Andreas Sembiring memberikan pemaparan tentang sejarah berdirinya usaha Kopi Kahoowa juga tentang jenis kemitraan yang telah dijalin oleh Kopi Kahoowa dengan salah satu maskapai penerbangan internasional, Air Asia, sejak 2017 hingga saat ini, beberapa kafe kopi terkemuka di wilayah Medan, Pematangsiantar, Tebing Tinggi dan sekitar Tanah Karo seperti Kebun Madu Efi.
"Kopi Kahoowa juga bermitra dengan sekitar 13 kelompok tani [Poktan] pada lima kecamatan di Kabupaten Karo dalam hal penyediaan bahan baku kopi red cherry arabika," kata Andreas Sembiring.
Menurutnya, strategi membangun jejaring usaha Kopi Kahoowa dan memotivasi kepada para mahasiswa/i Polbangtan Medan agar berani memulai usaha sendiri, walaupun masih berstatus mahasiswa serta memegang teguh prinsip konsisten dan komitmen menjalankan usaha yang telah dimulai.
Perdalam pengetahuan tentang kopi, mahasiswa Polbangtan Kementan field trip ke Karo
Senin, 15 Agustus 2022 22:57 WIB 1454