Medan (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan jumlah pedagang (merchant) pengguna QRIS di Sumut hingga triwulan II-2022 mencapai 156,9 persen secara tahunan (yoy) atau berada di atas angka nasional.
"Pengguna QRIS di Sumut yang bertumbuh 156,9 persen atau menjadi 818.400. Itu di atas angka nasional yang masih naik 133 persen," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Bidang Ekonomi Moneter, Ibrahim di Medan, Selasa.
Ia memaparkan pertumbuhan pengguna untuk pembayaran digital ini lebih banyak disumbangkan oleh pengusaha skala mikro yang jumlahnya mencapai sekitar 545.000 atau 66,85 persen dari 814.400 pengguna QRIS.
Baca juga: Ekonomi Sumut masih bertumbuh meski inflasi menguat
Ibrahim juga memastikan jumlah pengguna baru QRIS di Sumut hingga Mei 2022 sudah mencapai 402.000 atau sekitar 41,03 persen dari target 980.000 pada akhir tahun.
Oleh karena itu, BI akan terus berupaya memperluas implementasi QRIS untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi, terutama di tingkat daerah, serta mendorong Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Menurut dia, upaya sosialisasi dan edukasi QRIS menjadi langkah yang terus dilakukan untuk mendorong peningkatan literasi dan akseptasi masyarakat terhadap QRIS.
Selain itu, implementasi dan akseptasi ETPD juga terus diakselerasi, di antaranya melalui fasilitasi dan advisory penyusunan roadmap TP2DD, sosialisasi kepada masyarakat serta monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan ETPD.
"Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan dapat turut mendorong optimalisasi belanja dan penerimaan daerah di tengah upaya pemulihan ekonomi yang terus berlanjut," katanya.