Pangururan (ANTARA) - Dalam rangka mendukung program prioritas Kabupaten Samosir yakni peningkatan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), perlu diadakan pelatihan-pelatihan guna meningkatkan kualitas dan inovasi para pelaku UMKM sehingga mampu menciptakan diversifikasi produk yang sesuai dengan budaya lokal dan sentuhan etnik batak.
Demikian disampaikan Bupati Samosir Vandiko T. Gultom pada saat membuka pelatihan Pembuatan Souvenir Kegiatan Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil (PK2UMK) yang diselenggarakan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir, di Hotel Saulina Ressort, Pangururan, Selasa (7/6).
Dalam arahannya, bupati menjelaskan untuk mendukung Samosir sebagai daerah tujuan wisata bertaraf internasional, perlu adanya kreatifitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis souvenir agar tercipta diversifikasi produk yang memiliki keunikan tersendiri tanpa menghilangkan budaya lokal, sehingga para wisatawan memiliki banyak pilihan souvenir dengan sentuhan etnik batak.
Melalui kegiatan pelatihan ini, beliau berharap adanya peningkatan yang signifikan bagi para pelaku UMKM, khususnya yang bergerak dibidang pembuatan souvenir agar mampu menghasilkan maupun menciptakan produk yang berkualitas dan berdaya saing.
“Selamat mengikuti kegiatan pelatihan pembuatan souvenir, semoga ilmu yang diperoleh dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk-produk UMKM. Jadilah pelaku UMKM yang berkarya dengan mengedepankan kecintaan terhadap Kabupaten Samosir dan mempertahankan serta meningkatkan citra masyarakat Samosir yang terkenal dengan keragaman kreasi budayanya” tutup Bupati Vandiko.
Sementara itu, Kepala Dinas Kopnakerperindag Kabupaten Samosir Rista Sitanggang, dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan Pelaksanaan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produk-produk souvenir di Kabupaten Samosir, menumbuhkan ide, minat dan motivasi bisnis bagi para pelaku UMKM agar mereka mampu melihat peluang bisnis dan pangsa pasar, serta meningkatkan kesadaran para Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terkait pentingnya legalitas atau perizinan berusaha.
Adapun kegiatan ini diikuti oleh 28 peserta orang yang merupakan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan dilaksanakan selama 4 hari (7-12 Juni 2022), dengan menghadirkan Narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing.