Medan (ANTARA) - Tiga Fotografer LKBN ANTARA yakni Galih Pradipta, Fransisco Carolio Hutama Gani dan M Adimaja berhasil meraih penghargaan Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) 2022.
Penyerahan Trophy APFI dilakukan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution, Ketua Pewarta Poto Indonesia (PFI) Reno Esnir, Dewan Juri APFI Adek Berry dan Oscar Motuloh di Medan, Jumat (3/6).
Foto karya Galih Pradipta tampil sebagai Foto Terbaik APFI 2022 (Photo Of The Year 2022) yang berjudul "Juara Indonesia".
Foto tersebut menunjukkan warga mencoret pipi dengan tulisan "Juara" saat menyaksikan pertandingan semifinal sepak bola putri PON Papua antara tim sepak bola putri Papua melawan Babel di Stadion Katalpal, Kabupaten Merauke Papua.
Fransisco Carolio Hutama Gani meraih posisi pertama dalam kategori Foto Tunggal Spot News melalui karyanya yang berjudul "Evakuasi Korban Selamat" yang menunjukkan warga berusaha mengevakuasi korban longsor yang selamat di kawasan tikungan PDAM Tirtanadi Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sementara M Adimaja meraih penghargaan Foto Cerita Terbaik kategori Spot News dengan judul "Misi Pencarian Burung Besi Oleh Manusia Katak".
Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Reno Esnir menyebutkan PFI terus berupaya menegakkan standar etika dan profesi pewarta foto. Lebih dari 800 pewarta foto tercatat sebagai anggota dan akan terus berkembang.
PFI mengadakan aneka kegiatan yang bermanfaat dalam mengembangkan kreativitas maupun pendekatan yang bersifat edukatif kepada masyarakat secara berkala telah diselenggarakan PFI di berbagai daerah.
Salah satunya adalah Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI), ajang apresiasi tertinggi untuk insan foto Indonesia menampilkan sejumlah peristiwa bersejarah yang direkam oleh pewarta foto setiap tahunnya.
APFI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009 dan kini masuk tahun ke-12. Dari berbagai tema karya yang masuk dan dikurasi oleh juri, keluar satu Photo Of The Year, yakni foto mengenai sosok perempuan Papua dengan tulisan "Juara" di wajahnya.
"Foto itu merupakan bentuk ekspresi simbolik yang bisa kita maknai sebagai sebuah simbol kemenangan. Bukan hanya kemenangan di Papua, namun tentunya bagi kita semua di Indonesia, bagi seluruh rakyat Indonesia yang telah berjuang mati-matian untuk terus bisa menjadikan hidupnya lebih berarti, utamanya di tengah-tengah pandemi," katanya.