Madina (ANTARA) - Peristiwa well kick di pad T perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) pada Minggu (24/4) kemarin menyebabkan 21 orang warga Sibanggor Julu Kecamatan Puncak Sorik Marapi Kabupaten Madina terpaksa dilarikan ke rumah sakit umum Panyabungan
Informasi diperoleh, pihak rumah sakit umum Panyabungan sudah mengizinkan 18 orang pulang pada hari Selasa (26/4) ke rumahnya masing-masing, sedangkan tiga orang lagi saat ini masih dalam penanganan medis.
Keluhan kesehatannya semua hampir sama, seperti muntah, pusing, dan sakit tenggorokan.
Tim komunikasi corporate PT SMGP, Yani Siskartika dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Rabu (27/4) menyampaikan, perusahaan berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat termasuk memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat setempat.
Penanganan dan pengamanan sumur T-12 terus dilanjutkan untuk memastikan sumur benar-benar dalam keadaan aman dan menghilangkan potensi well kick.
"Untuk itu, SMGP mohon bantuan dan dukungan dari Pemerintah Daerah dan masyarakat untuk memberi kami waktu dalam melakukan penanganan lanjutan untuk keamanan masyarakat, pekerja serta lingkungan," harapnya.
Ia menyebut, untuk sementara, SMGP menghentikan kegiatan pengeboran dan uji alir sumur.
Saat ini, tim Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM bekerja sama dengan tim SMGP dan Polda Sumatera Utara sedang melakukan investigasi untuk mencari penyebab utama dari well kick.
Yani menambahkan, SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja. Terkait dampak langsung akibat dari semburan lumpur, SMGP bertanggung jawab dan terus melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan bekerja sama dengan masyarakat.
SMGP sangat menghargai dan berterima kasih atas dukungan semua pihak antara lain warga desa dan pemerintah termasuk pihak kepolisian dalam menanggulangi dampak kejadian tersebut.
"Di sisi lain, perusahaan SMGP juga menyesalkan insiden pemukulan dan penjarahan oleh oknum warga yang terjadi tanggal 24 April 2022 di lokasi proyek kami yang membahayakan pekerja kami, dan berdampak pada jadwal operasi komersial yang telah ditetapkan. Karena itu SMGP mengecam segala tindakan dan perilaku kekerasan tersebut," tambahnya.
SMGP berharap agar warga sekitar tetap tenang dan terus bekerja sama dalam menciptakan suasana yang kondusif.
Situasi terkini pasca semburan lumpur di PLTP Sorik Marapi Mandaililing Natal
Rabu, 27 April 2022 13:08 WIB 1817