Tebing Tinggi (ANTARA) - Tim Polres dan Dinas Perdagangan Kota Tebing Tinggi yang melakukan monitoring harga dan ketersediaan khususnya minyak goreng curah di pasar tradisional di Tebing Tinggi Sabtu (26/3) mulai menghilang.
Hal ini ditandai dengan beberapa kios dipasar tradisional tidak lagi menjual minyak goreng curah karena sulit mendapat pasokan jika ada dengan jumlah terbatas seharga Rp14.500 s/d Rp15.000/liter dijual ke masyarakat Rp15 000 sampai Rp15.500/liter.
Seorang pedagang eceran di pasar gambir mengatakan ia tidak menjual minyak goreng kemasan karena harganya tidak terjangkau masyarakat awam rata-rata diatas Rp24.000./liter.
Baca juga: Harga minyak goreng dalam kemasan terus naik di Sumut
Harga minyak goreng curah dipasar-pasar tradiosional yang ada di Tebing Tinggi meskipun bervariasi berada pada harga terendah Rp14.500 dan tertinggi Rp15.000./liter.
Sementara minyak goreng kemasan berbagai merek yang umumnya di jual di pasar modern dijual dengan harga terendah Rp 24.000 sampai harga tertinggi Rp 25.500/liter.
Para pedagang eceran berharap kiranya Pemerintah agar dapat mengatasi kondisi ketersediaan minyak goreng sekaligus mengendalikan harganya, pedagang eceran juga mengalami kesulitan bukan hanya konsumen saja.