Deliserdang (ANTARA) - Terkait penutupan Sekolah Dasar Negeri, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang Yudi Hilmawan, SE dengan Kabid Samsuar Sinaga beda keterangan.
Yudi Hilmawan mengaku, lima SD Negeri di Kabupaten Deliserdang ditutup sementara selama dua pekan.
Penutupan karena hasil tes swab antigen lalu dites PCR ada murid dinyatakan positif COVID-19.
"Sebanyak lima SD Negeri yang berada di Kecamatan Biru-Biru, Pancur Batu, Percut Seituan," ujar Yudi ditemui di kantor Bupati Deliserdang, Senin (14/2).
Ditanya berapa sekolah di bawah naungan Disdik Deliserdang yang sudah tes swab antigen, Yudi mengaku tidak mengetahuinya.
"Enggak tahu berapa. Kabid SD dan SMP yang lebih mengetahui," aku mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkab Deliserdang ini.
Sementara Kepala Bidang SD Negeri Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang Samsuar Sinaga menyatakan sekolah dasar negeri yang ditutup totalnya ada tujuh.
Ketujuhnya dengan rincian Kecamatan Biru-Biru dua, Delitua tiga, Percut Seituan satu dan Pantai Labu satu.
"Jumlah murid SD Negeri yang positif COVID-19 lima orang. Mereka sebelumnya dites swab antigen hasil reaktif. Kemudian dilakukan tes PCR dengan positif COVID-19," tegasnya.
Lima murid positif COVID-19 rinciannya
Kecamatan Biru-Biru seorang, Delitua dua orang, Percut Seituan seorang dan Pantai Labu seorang.
"SD Negeri yang ditutup melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Murid positif COVID-19 dilakukan testing, tracing dan treatment kontak erat," terangnya.
Disinggung dasar dilakukan tes swab antigen lalu PCR, Samsuar menjawab berdasarkan surat edaran Gubernur Sumatra Utara tentang Pengendalian Penyebaran virus COVID-19 varian Omicorn.
"Atas instruksi itulah dilakukan tes swab antigen lalu dites PCR secara acak kepada murid SD Negeri," pungkasnya.