Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution menerima penghargaan inisiator olahraga tingkat nasional SIWO PWI dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN), Selasa (8/2) di Kendari Sulawesi Tenggara.
Bobby Nasution menjadi salah satu dari 6 Bupati/Walikota se Indonesia yang menerim penghargaan. Selain Bobby, Ketua Umum KONI Medan Drs Eddy H Sibarani juga menerima penghargaan kategori Ketua KONI.
Penghargaan Inisiator Olahraga ini merupakan agenda tetap SIWO PWI Pusat yang dilaksanakan setiap tahun bersamaan dengan HPN.
Penghargaan yang diterima Wali Kota Medan Bobby Nasution merupakan usulan Siwo PWI Sumut karena sejak dilantik menjadi Wali Kota Medan Februari 2021, menantu Presiden RI Joko Widodo tersebut menunjukkan kepedulian dan perhatian luar biasa untuk membuat olahraga di Kota Medan lebih menggeliat.
Begitu juga dengan Ketua KONI Medan Drs Eddy H Sibarani yang aktif melaksanakan pembinaan olahraga melalui berbagai multi even seperti Pekan Olahraga Kota (Porkot), Porwil Kota Medan dan single event.
Usai menerima penghargaan Bobby Nasution mengucapkan terimakasih kepada Menpora, PWI dan SIWO atas apresiasi Inisiator Olahraga Tingkat Nasional yang diberikan kepada Walikota Medan dan Ketua KONI Medan.
Bobby juga mengatakan penghargaan yang diterima menjadi pemicu atau motivasi semangat untuk membangun olahraga di Kota Medan.
Penghargaan kepada dirinya dan Ketua KONI Medan membuktikan kolaborasi yang baik dalam meningkatkan dan pembangunan olahraga di Kota Medan.
Ke depan kata Bobby, sesuai dengan penjelasan Menpora terkait implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) bahwa olahraga harus semakin di massalkan dan dibudayakan serta didukung pembangunan sarana dan fasilitas olahraga yang memadai.
"Kami dari Pemkot Medan dan KONI Medan akan semakin meningkatkan kolaborasi untuk menjawab apa yang diharapkan dari DBON," kata Bobby.
Sebelumnya Ketua PWI Pusat Atal S. Depari mengatakan tujuh Gubernur dan enam Bupati/Wali kota mendapat penghargaan karena berprestasi pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 lalu.
“Alasan kedua adalah, anggarannya besar untuk peningkatan prestasi di bidang olahraga. Para kepala daerah ini tidak pelit mengalokasikan anggarannya untuk olahraga,” sebutnya.