Batubara (ANTARA) - Impian Samirah (49), penjual jamu keliling warga Desa Pakam, Kecamatan Madang Deras, Kabupaten Batubara, memberikan kursi roda untuk suaminya yang menderita lumpuh terwujud.
Di mana, suami dari Samirah Wahid (56) sejak dua tahun tidak bisa apa-apa, karena kelumpuhan yang dialami.
Dengan sepeda butut, Samirah keliling kampung untuk berjualan jamu buatan sendiri.
"Pengasilan per hari Rp.30 ribu. Dari situ, untuk biaya makan dan anak sekolah," cerita Samirah.
Meskipun pengasilan tergolong kecil, namun tetap semangat mencari nafkah kebutuhan keluarga.
Baca juga: Relawan komunitas sedekah jumat Jakarta Pusat bersedekah di Kampung Rawa
"Kalau dibilang tak cukup, tentu pasti. Tapi, saya harus bersyukur atas rezeki diberikan oleh Allah SWT. Berkeinginan membeli kursi roda untuk suami, tetapi tak punya biaya," urai Samirah sambil meneteskan air mata yang jatuh dari sudut matanya.
Keinginan yang diinginkan Samira diwujudkan sang khalik lewat kedatangan Kapolres Batubara AKBP Ikhwan Lubis SH di kediamannya.
Pendiri/pembina komunitas sedekah jumat ini langsung memberikan kursi roda kepada suami Samirah.
Samirah yang menerima pemberian dari sang pejuang duafa tak kuasa menahan air mata. Linangan butiran air mata bukanlah kesedihan, melainkan luapan rasa bersyukur.
"Terimakasih ya Allah telah menjawab Doaku selama ini dengan diberikan kursi roda oleh bapak Kapolres Batubara," ucap Samirah sesekali menghapus air matanya.
Sementara AKBP Ikhwan Lubis mengatakan, kedatangan dirinya menemui penjual jamu keliling merupakan bentuk kepedulian sesama, terlebih kaum duafa.
"Kursi roda yang diinginkan ibu samirah sudah diberikan. Begitu juga perobatan menjalani terapi suaminya. Saya berharap dapat menjadi berkah bagi keluarga. Hal paling baik dalam hidup adalah membantu sesama. Oleh karenanya, berbuatlah yang dapat bermanfaat bagi orang-orang yang kesusahan membutuhkan bantuan," pungkasnya.