Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi berharap Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun 2022 yang diterima dari Kementerian Keuangan mencapai Rp150 triliun.
Sebab, Provinsi Sumatera Utara memiliki jumlah penduduk 15 juta jiwa. "Idealnya Sumatera Utara dapat Rp150 triliun satu tahun, saat ini kita hanya terima Rp39 triliun," kata Edy saat penyerahan DIPA ke bupati dan wali kota se-Sumut di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman Medan, Senin (13/12).
Edy menyebut DIPA untuk Provinsi Aceh mencapai Rp32 triliun, padahal jumlah penduduknya hanya lima juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang beda jauh, harusnya DIPA yang diterima lebih banyak
"Itu yang kita perbandingan, kenapa Aceh sampai Rp32 triliun, kenapa karena dia punya dana otonomi khusus (otsus) di situ, Sumut kan tidak, sehingga kan relatif dekat, Rp32 triliun dan Rp39 triliun, penduduknya lima juta dan 15 juta," jelasnya.
"Kalau dibagaikan satu-satu uang itu, yang penduduk 5 juta, lebih kaya diluar dari kami yang 15 juta penduduknya," sambungnya.
Mantan Ketum PSSI ini mengatakan Provinsi Sumatera Utara bukanlah daerah yang bisa dianggap remeh.
"Saya menghadap presiden dan wakil presiden, bukan Sumatera Utara ini, saya beritahu semua yang ada di sini. Bahwa Sumatera ini bukan kaleng-kaleng, uangnya besar. Hitungan saya sampai Rp575 triliun, uang di Sumatera Utara, kalau tidak ada pemerataan di 34 provinsi," katanya.
Dalam kesempatan itu Edy juga tidak bersedia menyerahkan DIPA kepada tujuh daerah. Pasalnya, bupati dan wali kotanya tidak hadir dengan tanpa alasan jelas.
"Ada tujuh tadi yang gak jadi nerima, gak datang bupati dan wali kotanya," tutupnya.