Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Jantung dan Pembuluh Darah Rumah Sakit Siloam Lippo Village Antonia Anna Lukito mengatakan banyak orang tidak menyadari bahwa sudah mengalami atau memiliki gejala terkena penyakit gagal jantung.
“Banyak orang tidak sadar bahwa dirinya sudah gagal jantung. Hanya merasa capek sedikit, bisa karena sudah bertambah usia, atau jarang olahraga sekarang, sehingga tidak waspada,” kata Antonia dalam webinar Deteksi Dini Penyakit Jantung Apakah Mungkin yang diikuti di Jakarta, Kamis (18/11).
Antonia menjelaskan saat ini masyarakat cenderung abai dengan gejala-gejala yang dianggap biasa, sehingga banyak yang terlambat mendapat pertolongan.
Baca juga: Alasan pasien gagal jantung tak disarankan banyak minum air
Hal itu disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang masih beranggapan gejala-gejala yang dirasakan merupakan dampak dari kurangnya beraktivitas maupun bertambahnya usia seiring berjalannya waktu.
Padahal, karena gejala gagal jantung bersifat biasa dan terkesan ringan, justru berbahaya bila seorang penderita gagal jantung tidak segera mendapatkan pertolongan sesuai waktu yang tepat. Sehingga penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala-gejala tersebut.
Terdapat lima gejala peringatan yang perlu untuk segera dikenali, yakni kondisi tubuh menjadi lemas akibat jantung tidak mendapatkan oksigen yang cukup, terjadi limitasi kemampuan pada saat beraktivitas dan mengalami kongestif atau penumpukan cairan di paru-paru sehingga mengalami kesulitan untuk bernafas.
Selanjutnya terdapat bengkak akibat penumpukan cairan di tungkai bawah, mata kaki, tungkai, paha dan perut serta mengalami sesak hingga tak mampu untuk tidur terlentang.
Antonia menegaskan, apabila seseorang telah merasakan satu saja gejala dari gagal jantung tersebut, perlu segera dilakukan pemeriksaan bersama dokter jantung untuk mengetahui diagnosis lebih lanjut.
Menurut Antonia, pemeriksaan sesegera mungkin harus dilakukan karena penyakit jantung tidak berbicara mengenai gagal jantung saja, tapi juga permasalahan katup jantung maupun irama detak jantung.
“Saya sering katakan ke pasien. Jika seseorang di dalam keluarganya entah ayah entah ibu entah adik yang meninggal di usia muda dan meninggal mendadak, itu sedini mungkin periksalah kondisi ke dokter jantung,” tegas dia.
Ia berharap masyarakat akan lebih peka untuk dapat mengenali gejala-gejala gagal jantung dan tidak abai dalam menjalani hidup sehat, mengurangi konsumsi rokok juga mengatur pola makan dengan baik.
“Itu untuk memastikan bapak dan ibu tidak ada kondisi jantung yang membuat cenderung meninggal muda. Itu kondisi yang tertentu atau gejala berdebar itu tidak pandang usianya,” kata dia.