Medan (ANTARA) - Tigginya angka vaksinasi di Kota Medan, Sumatera Utara, yang telah mencapai 65,25 persen dari target 1,9 juta warga dinilai mampu mengantisipasi kemungkinan gelombang ketiga COVID-19.
"Tentunya kita semua harus waspada terhadap ancaman gelombang ketiga ini, salah satunya memperkuat vaksinasi untuk membentuk herd immunity (kekebalan kelompok)," ujar akademisi Universitas Sumatera Utara, Indra Fauzan, Phd di Medan, Senin (1/11).
Ia menerangkan, Kementerian Kesehatan memperkirakan gelombang ketiga akan terjadi akhir Desember tahun ini hingga awal 2022 menyusul perayaan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: 119,66 juta jiwa di Indonesia telah mendapatkan vaksin dosis pertama
Selain percepatan vaksinasi, lanjut dia, upaya lain mengatasi gelombang ketiga disiplin melaksanakan protokol kesehatan, dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Terkait wacana vaksinasi bagi anak usia 12 tahun ke bawah oleh pemerintah, imbuh Indra, sangat baik jika hal tersebut dapat diwujudkan.
"Namun yang perlu dilakukan adalah edukasi ke masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga diri, sebab keterlibatan masyarakat sangat penting dalam percepatan vaksinasi dan ancaman gelombang ketiga," terang dia.
Turunnya status PPKM Kota Medan dari level 4 menjadi level 2 dalam waktu tiga bulan terakhir, juga dinilai, mampu mengendalikan penyebaran COVID-19.
"Upaya dan langkah-langkah serta kolaborasi menjadi hal penting untuk bersama memerangi COVID-19 ini," kata Indra.