Jakarta (ANTARA) -
Berbekal etos dan inspirasi dari peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut, Siti Fadia/Ribka bisa bermain penuh semangat. Mereka juga pantang menyerah saat menghadapi Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai.
Lewat laga yang digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Jumat pagi WIB, Siti Fadia/Ribka akhirnya menang 21-19, 15-21, 21-15 dalam 76 menit. Kemenangan ini membuat skor Indonesia dan Thailand menjadi 2-2.
"Kami memang meneladani Kak Greysia dan Kak Apriyani. Mereka menjadi sumber inspirasi kami. Setiap hari kami latihan bersama dan melihat bagaimana semangat kedua pemain senior itu," kata Siti Fadia dalam keterangan resmi PP PBSI.
Ribka menambahkan, sebagai pemain, seniornya tersebut bisa memberikan teladan dan semangat setiap berlatih dan bertanding. Semangat itulah yang mereka bawa saat mengalahkan Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanacha yang berada di rangking 22 dunia tersebut.
"Kak Greysia dan Kak Apriyani terus membimbing dan memberi semangat kepada kami," kata Ribka.
Dengan keberhasilan menyumbangkan angka tersebut, baik Ribka maupun Siti Fadia mengaku senang bisa menang dan mempersembahkan angka untuk skuat Merah-Putih. Pasangan rangking 34 dunia itu mengaku puas dengan performanya.
Mewariskan keteladanan
Sebelumnya, ganda putri nomor satu Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu sudah lebih dulu menyumbang angka bagi Skuad Merah Putih dengan kemenangan 21-17, 17-21, 21-19 atas Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Dengan kemenangan tersebut, pasangan itu mengatakan ingin mewariskan keteladanan.
"Dari awal kami sudah siap bahwa lawan memiliki kualitas. Setiap ketemu poinnya juga tidak pernah jauh. Selalu ramai terus. Kami harus siap capek dan mau menang dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia," kata Apriyani usai pertandingan melalui keterangan pers PP PBSI.
"Kita bersyukur bahwa kemenangan ini bukan hanya untuk kami sendiri, tetapi juga memberi poin untuk tim Uber Indonesia, sehingga adik-adik yang lain bisa main dan punya kesempatan memberikan yang terbaik. Itulah harapan kami terhadap tim Uber Indonesia ini," timpal Greysia.
Greysia mengatakan, bisa jadi perebutan Piala Uber 2020 merupakan yang terakhir. Karena itu, dia ingin memberikan warisan terbaik.
"Kami ingin mewariskan siapa tahu ini Piala Uber terakhir saya, sehingga saya bisa mewariskan ke adik-adik. Mereka tidak saja melihat saya bermain tetapi bisa ikut merasakan bermain di ajang yang demikian besar seperti di Piala Uber. Berkat kemenangan, saya memberi kesempatan kepada adik-adik untuk bermain dan memberikan yang terbaik untuk Indonesia," pesan Greysia.