Tebing Tinggi (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Sumatera Utara akan melakukan trans lokasi (memindahkan) kawanan monyet liar yang meresahkan warga di 2 Kelurahan di Tebing Tinggi.
“Kami ada laporan dari warga dan lurah, adanya konflik satwa liar jenis kera di Tebing Tinggi. Kita telah melakukan survey di 2 tempat yakni, di Kelurahan Tambangan Hulu Kecamatan Padang Hilir dan di Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebing Tinggi," kata Kepala Seksi Wilayah II Stabat BBKSDA Sumut, Herbet Aritonang, Kamis (7/10).
"Kami sudah melakukan peninjauan di Lingkungan III, Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebingtinggi Kota,Tebing Tinggi," katanya.
Baca juga: Meski PPKM di Tebing Tingi sudah level 1, Prokes tetap jalan
Herbet Aritonang menjelaskan, untuk penanganannya, ada metode Trans Lokasi ke kawasan hutan. Jadi rencananya pihaknya akan bekerjasama dengan mitra Scorpion yang selama ini memang konsen terhadap penanganan satwa kera ekor panjang.
“Trans Lokasi akan dilakukan dengan cara penangkapan. kami akan memasang kandang jebak di dua kelurahan tersebut di beberapa titik. Setelah itu nanti kami bersama pemerintah setempat dari Dinas Damkar dan Kelurahan akan melakukan pemantauan beberapa hari ini," kata Herbet Aritonang.
Sementara itu, br Damanik seorang warga kepada rombongan BBKSDA Sumut dan Dinas Damkar Tebing Tinggi mengaku sangat terganggu dan meresahkan dengan keberadaan gerombolan moyet yang kian bertambah jumlahnya.
Gerombolan monyet ini bukan lagi menganggu dan meresahkan, tetapi sudah merusak rumah dan tanaman saya.
Selain saya sering diserang monyet, ladang yang baru saya tanami sudah dirusak kawanan monyet. Sampai ayam bertelur pun terpaksa saya masukkan dalam kamar, biar telur jangan diambil monyet,” ujarnya resah.
Sebelumnya, Petugas Dinas Pemadam dan Penyelamatan (DPKP) Kota Tebing Tinggi telah mencoba mengusir kawanan monyet dari pemukiman warga dengan menggunakan Bazoka Air yang diisi campuran sabun deterjen.
Petugas berusaha mengusir kawanan monyet yang diperkirakan berjumlah ratusan ekor ini, agar menjauhi pemukiman warga.
Selain itu petugas juga memasang penangkal agar monyet tidak kembali kepemukiman. Namun usaha ini belum maksimal dan kawanan monyet masih mengganggu dan merusak pemukiman warga.