Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupaya menekan ketergantungan pasokan bibit kentang daerah itu dari Pulau Jawa.
"Untuk menekan ketergantungan pasokan bibit kentang dari Jawa, salah satunya dengan mendorong pengembangan bibit komoditas ini di Sumut," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Medan, Selasa (3/8).
Gubernur tidak merinci berapa banyak kebutuhan bibit kentang di Sumut yang selama ini sebagian besar pasokannya dari Pulau Jawa.
"Yang pasti menurut laporan dinas terkait dan petani, bibit kentang di Sumut sumbernya sebagian besar dari Jawa dan itu tentunya harus diatasi," katanya.
Baca juga: Gubernur Sumut minta Bupati Mandailing Natal atasi penambangan liar
Alasan dia, kalau mengandalkan bibit dari luar Sumut, maka selain harganya lebih mahal karena ada ongkos kirim, produksi kentang juga sulit dimaksimalkan.
"Jadi harus ada upaya kuat untuk swasembada bibit kentang," ujar Edy Rahmayadi.
Menurut gubernur, salah satu daerah yang dijadikan pengembangan bibit kentang adalah di Kabupaten Karo.
Pembibitan kentang di Karo itu antara lain di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rakyat.
Bupati Karo Cory S Sebayang, mengakui masih tergantungnya petani di Karo dengan bibit kentang dari Pulau Jawa.
Pembibitan kentang di Desa Bukit itu diharapkan bisa menghasilkan bibit hingga 15 ton