"Ada 18 santriwati kita yang dinyatakan positif COVID-19. Dari 18 orang itu, satu orang berusia 12 tahun," kata Pendiri Rumah Tahfidz Kitabina Yatim dan Dhuafa Farhad Abu Fadilah yang dijumpai di lokasi, Kamis.
Ia mengatakan 18 santriwati yang terkonfirmasi positif COVID-19 tersebut saat ini menjalani isolasi di Rumah Sakit (RS) Royal Prima, Medan.
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah 24.836 pada awal Juli
Baca juga: Kasus COVID-19 bertambah 24.836 pada awal Juli
"18 santriwati ini ada yang berasal dari Aceh, Kepulauan Riau, Riau dan Sumut," ujarnya.
Terjadinya penyebaran COVID-19 di rumah tahfidz tersebut disebabkan ada salah seorang ustadzah yang pernah ke luar daerah.
Pada saat dilakukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction), ustadzah tersebut dan dua orang santriwati lainnya dinyatakan positif COVID-19.
Kemudian ia langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melakukan tracing kepada seluruh santriwati.
"Ada 24 orang yang diperiksa, kemudian didapati 15 orang lagi yang positif COVID-19," katanya.
Dikatakannya bahwa akibat terjadinya penyebaran COVID-19, maka aktivitas di rumah tahfidz itu dihentikan sementara waktu.