Tapanuli Selatan (ANTARA) - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini menyebut "local wisdom" atau kearifan lokal penting terjaga dan dihidupkan ditengah masyarakat apalagi demi keberlangsungan lingkungan.
"Yakinlah tidak saja negara maju kita juga bisa lakukan itu," kata Risma mantan Wali Kota Surabaya dua periode saat sambutan di Marancar, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Rabu (19/5).
Risma sendiri ke Tapsel dalam rangka acara penyantunan keluarga korban bencana alam Batang Toru 29 April 2021 lalu yang menelan korban jiwa sedikitnya 13 orang. Dihadiri Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu dan seluruh unsur Forkopimda dan keluarga korban.
Baca juga: Di Tapsel, Mensos Risma minta perkuat mitigasi bencana hadapi anomali cuaca
Ia menyinggung terjadinya bencana alam belakangan ini, kata Risma, tidak lepas dari adanya pemanasan global atau sering disebut "global warming". Cuaca semakin ekstrem. Dampaknya terkadang udara panasnya bertambah panas demikian udara dingin semakin dingin sekali.
Hanya saja Ia yakin apabila kearifan lokal terjaga dimana pemerintah dan masyarakatnya bahu membahu menjaga atau tidak merusak lingkungan alamat bencana seperti longsor dan banjir bisa diminimalisir.
"Saya sudah buktikan dua periode memimpin Kota Surabaya dimana 52 persen yang dulunya wilayah banjir, alhamdulillah berkat kerjasama dengan kearifan lokal dua terkahir daerah itu berubah tidak lagi mengalami banjir," katanya.
Lahan-lahan tandus dan kering termasuk daerah pantai ditanami pohon dan berbagai bunga-bungaan bahkan yang bernilai ekonomis tambah pembuatan embung-embung, waduk yang secara otomatis juga mengatasi pemanasan global.
"Surabaya bisa. Sedihnya saat memenuhi undangan Raja Arab Saudi Salman ke Mekkah sekembalinya ke tanah air ada 'menghadiahi' Bom. Disitu saya sangat sedih mengingat Surabaya hancur," kenangnya.
Betapa tidak, soalnya membangun Surabaya sudah berdarah-darah, "tangan saya (sambil mengangkat lengan kirinya keatas) yang pernah patah ke cemplung (terjerembab) ke got karena sebuah tekat Surabaya bisa baik," ujarnya.
Terbukti, kearifan lokal telah menjadikan Surabaya salah satu deretan kota terbersih yang ada didunia, Risma bahkan didaulat Wali Kota Peduli Lingkungan oleh PBB dan akhirnya menjadi pembicara Internasional pemanasan global di berbagai negara luar negeri.
"Karenanya pelajaran tanah longsor Batang Toru menjadi pelajaran berharga dengan harapan peristiwa tidak terulang. Mari perkuat kearifan lokal demi terjaganya lingkungan sekaligus upaya mencegah global warming," katanya.