New York (ANTARA) - Indeks-indeks utama bursa saham Wall Street beragam pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan terbaru Maret yang memperkuat posisi bank sentral AS untuk tetap bersabar sebelum menaikkan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 16,02 poin atau 0,05 persen menjadi berakhir di 33.446,26 poin. Indeks S&P 500 naik 6,01 poin atau 0,15 persen, menjadi menetap di 4.079,95 poin. Indeks Komposit Nasdaq tergerus 9,54 poin atau 0,07 persen, menjadi ditutup di 13.688,84 poin.
Enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor material merosot 1,75 persen, memimpin kerugian. Sementara itu, sektor jasa komunikasi menguat 0,72 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terbaik.
Indeks-indeks utama bertahan hampir tidak berubah untuk sebagian besar hari, tetapi S&P 500 secara singkat naik ke tertinggi sesi setelah risalah dirilis, di mana para pejabat Fed mengatakan kemungkinan akan membutuhkan "beberapa waktu" untuk kemajuan substansial lebih lanjut pada tujuan lapangan kerja maksimum dan harga-harga stabil.
Kenaikannya kecil dan berumur pendek. Banyak pelaku pasar mempertanyakan apakah Fed akan menunda begitu lama kenaikan suku bunga.
"Kami pikir kami akan mendapatkan sesuatu yang baru dari risalah rapat Fed, anehnya kami salah tentang itu," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities di New York.
"The Fed telah lebih transparan sepanjang tahun ini tentang di mana mereka berdiri dan mereka benar-benar tidak bergeming dari sikap itu."
Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun bergerak lebih tinggi di akhir sesi, namun tetap di bawah tertinggi 14-bulan di 1,776 persen yang dicapai pada 30 Maret. Penurunan imbal hasil baru-baru ini telah membantu saham-saham pertumbuhan (growth stocks) ternama serta mengangkat saham layanan teknologi dan komunikasi sebagai sektor dengan kinerja terbaik hari ini.
Value stocks, saham-saham yang cenderung diperdagangkan pada harga yang lebih rendah terhadap fundamentalnya, yang mencakup sektor-sektor yang sensitif secara ekonomi seperti material dan industri, mempertahankan dukungan yang kuat tahun ini atas saham-saham pertumbuhan yang sebagian besar terkait dengan perusahaan teknologi.
Namun, kebangkitan permintaan saham teknologi dalam sesi terakhir di tengah pembatasan baru di Kanada dan beberapa bagian Eropa telah menimbulkan pertanyaan tentang umur panjang perdagangan value stocks.
Musim laporan keuangan perusahaan yang akan datang dan kemajuan dalam proposal infrastruktur bernilai jutaan dolar dapat menentukan langkah Wall Street ke depan.
Analis telah meningkatkan ekspektasi untuk kenaikan laba S&P 500 kuartal pertama menjadi 24,2 persen, menurut data Refinitiv IBES per 1 April, dibandingkan perkiraan 21 persen pada 5 Februari.
Tetapi kenaikan tajam dalam ekspektasi laba tersebut dapat membuat pasar bersiap untuk kecewa.
Chief Executive Officer JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon mengatakan Amerika Serikat dapat bersiap untuk booming ekonomi hingga 2023 jika lebih banyak orang dewasa mendapatkan vaksinasi dan pengeluaran federal terus berlanjut.
Wall Street ditutup beragam di tengah risalah Fed, Nasdaq turun 9,54 poin
Kamis, 8 April 2021 9:21 WIB 822