Baluge (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya menjaga kearifan lokal sebagai upaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata di kawasan destinasi super prioritas Danau Toba.
Menparekraf Sandiaga Uno saat acara Pelepasan Siswa Magang Kawasan Badan Otorita Danau Toba ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali di Kaldera Toba, Jumat, memberikan semangat kepada 30 siswa yang akan menimba ilmu pariwisata ke Bali.
Ia mengharapkan mereka menjadi garis depan pengembangan pariwisata di daerahnya di Danau Toba.
Baca juga: Menparekraf: Danau Toba tak kalah dengan Bali
“Danau Toba tidak kalah dengan Bali. Insyaallah kalau kita kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, kerja ikhlas, mudah-mudahan pariwisata Danau Toba bisa setara dengan Bali. Bali memang terkenal dengan budaya namun budaya gotong royong juga kental di Danau Toba, inilah yang kita harus kita gali, meskipun sudah belajar di Bali dengan standar global, kalian tidak boleh lupa pada kearifan lokal,” ujarnya.
Ia menjelaskan salah satu fokus pemerintah saat ini membangun infrastruktur, namun pengembangan SDM pun harus berjalan beriringan di tengah pengembangan infrastruktur.
“Pengembangan infrastruktur tidak akan sukses jika SDM dan masyarakatnya juga tidak dibangun. Jadi bangun raganya, bangun jiwanya. Bukan hanya membangun infrastrukturnya saja tapi juga membangun manusianya. Jadi pendidikan ini sangat penting, sampaikan kepada orang tua kalian meskipun magang ke Bali, nanti kalian akan ‘kem-Bali’ membangun Danau Toba,” ujarnya.
Ia optimistis dengan sistem magang yang sudah dijalankan, para siswa magang bisa menyerap ilmu dengan baik selama belajar praktik langsung selama delapan bulan di Bali sehingga Danau Toba bisa menjadi destinasi super prioritas dengan SDM berkualitas.
“Selain pelayanan standar SDM meningkat, standar protokol kesehatan 3M juga tetap dijaga dengan ketat dan disiplin. Karena kemungkinan COVID-19 masih kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.