Tapanuli Tengah (ANTARA) - Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga, Henri Nainggolan, SH, MH, mengajak kaum milenial untuk mencegah korupsi sedini mungkin.
Ajakan itu disampaikan Kejari dalam acara "Jaksa Menyapa" yang diselenggarakan Kejaksaaan Negeri Sibolga dalam diskusi bersama dengan siswa/i SMAN1 Matauli Pandan, Kamis (18/3), di SMAN 1 Matauli Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Dalam paparannya Henri Nainggolan menekankan, bahwa asal muasal korupsi itu dimulai dari diri sendiri. Dan jenis-jenis korupsi itu beragam.
Baca juga: Pembangunan pasar Nauli Sibolga menunggu kajian hukum
Namun dalam pembahasan kali ini sebut Henri, korupsi itu difokuskan pembahasannya bagi generasi milenial sesuai dengan tema diskusi, "Membangun Generasi Milenial sebagai Generasi Sadar Hukum Untuk Cegah Dini Korupsi."
"Untuk dapat mencegah perbuatan korupsi atau pelanggaran hukum harus terlebih dahulu mengenali hukum itu. Makanya ada tagline kejaksaan "Kenali Hukum, Jauhi Hukuman". Dan hukum inilah yang kita perkenalkan kepada masyarakat atau kaum milenial agar dapat memahami apa itu hukum agar terhindar dari pelanggaran hukum," tegas Kejari.
Kejari juga mengajak para pelajar yang ikut dalam program "Jaksa Menyapa" ini agar memulai kegiatan tanpa ada pelanggaran.
"Jadi mari kita mulai dari diri sendiri untuk patuh aturan dan tidak melakukan korupsi. Karena korupsi itu banyak jenisnya, termasuk korupsi waktu," tandasnya.
Sementara itu Menurut Kepala Sekolah SMAN1 Matauli Pandan, Drs. Murdianto, S.Pd, MM, yang juga sebagai Nara sumber dalam kegiatan ini menyampaikan, saat ini kita semua sedang mengalami pembangunan, dan pembangunan itu adalah hasil proses pendidikan beberapa puluh tahun lalu. Dan dalam melaksanakan pembangunan itu tidak tertutup kemungkinan terjadi korupsi. Perlu diingat terjadinya tindakan korupsi diakibatkan adanya niat dari masing-masing individu, apalagi dibarengi adanya kewenangan.
Untuk itulah kata Murdianto, diperlukan integritas dalam menjalankan wewenang itu.
"Untuk mendapatkan integritas itu harus dimulai dari pendidikan. Untuk itulah kami berterima kasih atas adanya program "Jaksa Menyapa" ini, sehingga anak-anak kita semakin paham dengan arti hukum itu dan pencegahannya sejak dini." Sebut Murdianto.
Ditambahkan Murdianto, jika sejak dini anak didik kita sudah ditekankan integritas, maka ketika mereka pun memiliki wewenang sudah dapat menerapkan wewenang itu sesuai dengan ketentuannya.
Diskusi ini pun mendapat beragam pertanyaan dari peserta dan dari media sosial. Dan kedua narasumber mampu memberikan jawaban yang terbaik.
Kegiatan diskusi ini pun berlangsung dengan mematuhi prokes COVID-19 dan juga ditayangkan secara live streaming di media sosial Kejaksaan Negeri Sibolga dan SMAN1 Matauli Pandan.
Jaksa Menyapa, kenali hukum, jauhi hukuman
Kamis, 18 Maret 2021 12:30 WIB 2822