Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan rasa duka cita atas wafatnya 275 tenaga perawat Indonesia yang terpapar COVID-19 saat mereka bertugas di masa pandemi.
"Saya juga turut berduka cita, karena saya juga terinformasi beberapa anggota PPNI wafat dalam penanganan pandemi ini. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi Allah SWT," kata Budi dalam siaran langsung Peringatan Ulang Tahun ke-47 PPNI yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Berikut negara-negara yang hentikan sementara suntikan AstraZeneca
Budi mengatakan perjuangan perawat yang wafat sebagai garda terdepan pelayanan COVID-19 diharapkan dapat memberikan motivasi dalam upaya meneruskan perjuangan mereka agar bisa mengatasi pandemi ini dengan secepat-cepatnya.
Ke depan, kata Budi, masalah kesehatan ini akan menjadi masalah yang sangat penting, bukan hanya untuk Indonesia, tapi juga seluruh umat manusia di dunia.
Baca juga: 4.166.862 warga Indonesia sudah dapat suntikan vaksin COVID-19
"Kalau kita lihat Sars Cov-1 itu menghantam China di 2002 dan Sars Cov-2 menghantam dunia di 2019, tidak ada jaminan bahwa pandemi berikutnya tidak akan datang," katanya.
Oleh karena itu, Budi memandang penting penanganan pandemi saat ini dijadikan pengalaman di masa depan.
Baca juga: Satgas COVID-19: Vaksin yang diberikan aman, masyarakat jangan panik
"Kita mencoba merumuskan strategi-strategi penanganan yang lebih baik, mempersiapkan semua tenaga kesehatan kita, terutama para perawat di seluruh Indonesia agar nanti kalau pandemi ini datang yang kita tidak tahu kapan, anak kita, anak dari anak kita, cucu kita, bisa jauh lebih siap dari kita," katanya.
Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah mengatakan saat ini terdapat 10 ribu lebih perawat di Indonesia yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Yang wafat sampai siang ini mencapai 275 orang perawat," katanya.
Harif mengatakan sudah menjadi karakter pekerja perawat berada pada kondisi yang berisiko terpapar penyakit.
"Bahkan satu jurnal mengatakan dengan sistem kesehatan yang baik sekalipun, masih punya risiko tiga hingga empat kali lipat terpapar penyakit dibandingkan masyarakat awam," katanya.
Harif melaporkan hingga hari jadi ke-47 PPNI, setiap hari jumlah perawat di Indonesia bertambah rata-rata 663 ribu orang. Sedangkan jumlah perawat secara keseluruhan berjumlah total 1 juta lebih di Indonesia.