Medan (ANTARA) - Program mandatori biodiesel di tahun 2021 memiliki tantangan besar dengan adanya faktor pergerakan harga minyak dunia.
"Faktor pergerakan harga minyak dunia memberikan tantangan tersendiri bagi kebutuhan dana insentif biodiesel," ujar Kepala Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) , Eddy Abdurrachman dalam keterangan yang diterima di Medan, Sabtu (19/12).
Meski ada tantang berat, katanya, BPDPKS berupaya maksimal tetap mendorong program insentif biodiesel melalui pendanaan.
Baca juga: BPDP-KS : Peremajaan sawit rakyat sudah capai 200 ribu hektare
Sejak Agustus 2015 hingga November 2020, telah menyerap biodiesel dari sawit sekitar 23,49 juta kilo liter atau setara dengan pengurangan greenhouse gas emissions (GHG) sebesar 34,68 juta ton CO2 ekuivalen.
"Dengan jumlah itu, pajak yang dibayarkan kepada negara, sekitar Rp4,83 triliun, "katanya.
Dia menegaskan, program mandatori biodiesel tidak hanya penting untuk kedaulatan dan kemandirian energi nasional, tetapi juga menjaga kestabilan harga
sawit.
"BPDPKS berkomitmen untuk tetap menjalankan seluruh program penguatan industri sawit, " katanya.
Harga minyak dunia jadi tantangan berat mandatori biodiesel 2021
Minggu, 20 Desember 2020 1:57 WIB 978