Jakarta (ANTARA) - Dominic Thiem bangkit dari ambang kekalahan untuk mengalahkan Novak Djokovic di babak semifinal ATP Finals pada Sabtu dan mencapai partai puncak turnamen tersebut untuk kedua kalinya secara beruntun.
Petenis 27 tahun asal Austria nyaris menyudahi perlawanannya ketika tertinggal 0-4 di tiebreak set ketiga namun memutar balik keadaan untuk mengklaim kemenangan dengan skor 7-5, 6-7(10), 7-6(5) dalam waktu hampir tiga jam.
Thiem, yang merupakan peringkat tiga dunia, tampil lebih baik di set pertama, mengamankannya dengan pukulan ace setelah mematahkan servis ketika skor 5-5.
Di tiebreak set kedua Thiem memiliki empat kesempatan untuk mengamankan kemenangan namun ia melakukan kesalahan ganda ketika match point dan Djokovic menunjukkan perlawanannya untuk merebut set tersebut.
Baca juga: Thiem kalahkan Rafael Nadal di ATP Finals
Di set ketiga, kedua petenis menunjukkan permainan dengan servis yang solid hingga menuju tiebreak penentu.
Sang petenis nomor satu asal Serbia menggapai keunggulan 4-0 dan di ambang kemenangan tapi Thiem bangkit dengan enam poin beruntun untuk meraih dua match point lagi.
Dia gagal memanfaatkan yang pertama namun memenangi match point kedua ketika groundstroke Djokovic melayang jauh.
Thiem akan berusaha melengkapi tahun luar biasanya, di mana ia meraih titel Grand Slam pertamanya di U.S. Open, dan bakal melawan pemenang laga semifinal lainnya antara Rafael Nadal dan Daniil Medvedev pada Minggu nanti.
"Ini adalah pertarungan mental, saya sangat ketat di tiebreak kedua," kata Thiem pascalaga, setelah membalaskan kekalahannya dari Djokovic di final Australian Open tahun ini.
"Melawan para legenda ini selalu spesial dan untuk bermain di sini juga sesuatu yang spesial. Saya kira setelah memenangi titel di New York saya akan lebih tenang, tapi itu adalah kesalahan saya kira."
Thiem akan berusaha lebih baik dari tahun lalu ketika ia kalah dari Stefanos Tsitsipas di final.
Kekalahan bagi Djokovic berarti dia harus menunggu ATP Final selanjutnya yang beralih ke Turin, Italia tahun depan, setelah 12 tahun dihelat di London, untuk menyamai rekor enam titel Roger Federer di turnamen akhir tahun itu, demikian Reuters.