Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan mengingatkan Anda tak hanya memakai masker kain tiga lapis tetapi juga menyimpannya dengan benar agar benda ini bisa maksimal mencegah penularan virus termasuk penyebab COVID-19.
Dokter Alfi Auliya Rachman dari RS FMC Bogor menyarankan Anda untuk menyimpan masker dalam sebuah wadah khusus. Saat bepergian ke luar rumah untuk urusan tertentu, sebaiknya siapkan dua kantong khusus berisi masker di dalam tas Anda.
"Ada dua kotak (wadah) penyimpanan khusus. Kotak yang satu untuk masker yang sudah dipakai, kotak lainnya untuk yang belum dipakai. (Masker) bisa dilapisi dengan tisu atau kain bersih agar tidak kontak dengan barang-barang di luar," kata dia dalam konferensi pers virtual "Mengenal Masker Kain Berteknologi dari AIRism Mask", Rabu (21/10).
.Baca juga: Uji coba vaksin COVID-19 AS AstraZeneca dilanjutkan pekan ini
Ketika Anda ingin membukanya misalnya karena ingin makan, cucilah tangan terlebih dulu. Setelahnya, buka masker tanpa harus menyentuh bagian tengahnya, melainkan talinya saja.
Alfi mengingatkan, sebaiknya, jangan gantung masker di dagu, tetapi masukan masker ke dalam wadah khusus yang sudah Anda siapkan lalu tutup rapat wadah itu.
Jika ingin kembali memakainya, cucilah dulu tangan Anda lalu sentuh bagian tali masker dan kenakan hingga hidung dan mulut Anda tertutupi secara pas.
Alfi merekomendasikan Anda mengganti masker minimal setiap empat jam, atau saat kondisinya sudah lembap, basah dan kotor. Cucilah masker seperti mencuci pakaian biasa namun jangan gunakan pemutih pakaian. Keringkan masker dengan cara diangin-anginkan.
Baca juga: Hadapi kritik, Paus Fransiskus memakai masker dalam acara publik
Selain mengenakan masker dan rajin mencuci tangan, Anda juga disarankan untuk menjaga jarak. Dokter Vito A. Damay, mengatakan menjaga jarak dua meter masih relevan saat ini di tengah temuan Pihak Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengenai virus penyebab COVID-19 bisa menular melalui airborne.
Kemudian, bila menjaga jarak tak memungkinkan misalnya di angkutan umum atau di ruangan yang kecil, praktisi klinis sekaligus relawan COVID-19, dr. Muhamad Fajri menyarankan Anda tak banyak bicara. Jika bisa, sebisa mungkin lebih baik diam.
Dia mengatakan kemungkinan COVID-19 bisa menyebar melalui droplet dan partikel di udara yang terbentuk ketika seseorang yang terkena COVID-19 batuk, bersin, berbicara atau bernapas. Namun, secara umum, ruangan tanpa ventilasi yang baik meningkatkan risiko atas hal ini.
“Rekomendasinya, pakai masker, ventilasinya diperbaiki betul, jangan terlalu padat (orang di dalam ruangan), kalau di ruangan kecil jangan banyak berbicara,” kata Fajri kepada ANTARA beberapa waktu lalu.