Medan (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan indeks literasi dan inklusi keuangan menunjukkan tren peningkatan, termasuk di Sumatera Utara (Sumut).
"Pada tahun 2019 saja, indeks literasi dan inklusi keuangan sudah di atas target," ujar Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) OJK Kantor Regional 5 Antonius Ginting di Medan, Rabu.
Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) ketiga tahun 2019, katanya, indeks literasi keuangan sudah mencapai 38,03 persen dari target 35 persen
Baca juga: OJK optimistis seluruh pelajar di Sumut punya rekening tabungan
Sedangkan indeks inklusi keuangan mencapai 76,19 persen atau di atas target sebesar 75 persen.
Pencapaian itu jauh di atas hasil survei OJK pada tahun 2016 yang untuk indeks literasi keuangan 28,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.
"Di Sumut juga naik, walau dibandingkan angka nasional masih rendah," katanya.
Pada posisi Juli 2020 masyarakat Sumut yang telah memanfaatkan pasar modal sebagai wahana investasi, misalnya, kata Antonius, ada sebanyak 133.446 investor.
Jumlah investor di Sumut itu masih relatif kecil atau 0,46 persen dari jumlah investor secara nasional yang mencapai 2,953,474 investor.
"Harapannya, literasi dan inklusi keuangan di Sumut semakin meningkat agar mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan terjadinya penipuan lewat investasi bodong," katanya.