Tapteng (ANTARA) - Pembangunan merupakan suatu orientasi dalam kegiatan usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat yang mandiri, adil, makmur, dan sejahtera.
Untuk mewujudkan pembangunan itu, Pemerintah sebagai penyelenggara negara berperan menjalankan tugasnya sesuai amanat Undang-undang. Salah satunya dengan pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Untuk tahun ini program TMMD dilaksanakan ke-108 kalinya yang tersebar di seluruh Nusantara. Dan salah satu Kodim yang melaksanakan TMMD untuk wilayah Kodam I/BB adalah Kodim 0211/TT.
Tujuan utama program TMMD ini yaitu pemerataan pembangunan nasional. Dan dalam pelaksanaannya rakyat dilibatkan langsung bersama dengan lembaga pemerintah dengan sistem gotong-royong (partisipatif).
Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, yang menjadi bahagian pelaksanaan TMMD ke-108 melalui Kodim 0211/TT, berterima kasih kepada TNI. Di mana dengan program TMMD yang sedang berlangsung saat ini di Desa Siantar Ca, akses jalan ke Kecamatan Sosor Gadong, akan terhubung.
Dipilihnya Kecamatan Sosor Gadong sebagai lokasi pelaksanaan TMMD atas permohonan Camat Sosor Gadong, Ridwan Gorat kepada Kodim 0211/TT yang dikomandoi Letkol Inf Dadang Alex. Dimana menurut Camat, masih ada tiga desa di Kecamatannya yang terisolir akibat akses jalan belum ada, sementara hasil alam dari tiga desa itu cukup menjanjikan.
Kecamatan Sosor Gadong yang lebih dikenal dengan singkatan Kecamatan Sorga, terdiri dari 8 Desa dan 1 Kelurahan. Lokasinya yang cukup jauh dari ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah di Pandan, menjadikan daerah itu layak untuk disentuh pembangunan.
Ada pun ketiga desa yang masih terisolir itu terdiri dari Desa Huta Tombak, Desa Huta Baringin dan Desa Siantar Dolok. Dengan jumlah penduduk lebih kurang 350 KK, warga yang ada di tiga desa itu harus berjibaku untuk menjual hasil bumi dan keperluan administrasi kependudukan ke Sosor Gadong.
“Selama ini masyarakat kami yang ada di tiga desa itu harus melewati Kecamatan Pasaribu Tobing (Pastob) jika hendak ke Sosor Gadong. Sementara jarak tempuh antara Kecamatan Pastob dengan Sorga, sekitar 26 KM. Dan kalau sampai ke Desa Huta Tombak tambah lagi jaraknya 16 KM. Untuk itulah kami sangat berterima kasih atas terlaksananya TMMD ini sehingga akses jalan dapat terhubung tanpa harus melewati kecamatan lain,” terang Ridwan Gorat, Camat Sosor Gadong.
DIAWALI DENGAN PRA TMMD
Dandim 0211/TT Letkol Inf Dadang Alex, S.Sos selaku Ketua Satgas TMMD ke-108, turun langsung ke lokasi untuk memetakan situasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Setelah menampung masukan dari warga, Pra TMMD pun digelar selama seminggu (22-29/6), dan berhasil membuka jalan baru sepanjang 125 m x 8 m.
Berkat komunikasi dan kemitraan yang baik antara Kodim 0211/TT dengan Pemkab Tapanuli Tengah, pada tanggal 30 Juni 2020, Bupati Tapanuli Tengah, Bakhtiar Ahmad Sibarani bersama Dandim 0211/TT, Letkol Inf Dadang Alex melaksanakan pembukaan TMMD sekaligus penandatanganan berita acara kegiatan di Makodim 0211/TT, Jalan SM Raja Sibolga.
Di kesempatan itu Bupati menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada TNI khususnya Kodim 0211/TT. Dimana dengan adanya pemotongan anggaran TMMD sebesar 50% oleh pemerintah pusat karena COVID-19, tidak menyurutkan semangat Kodim 0211/TT untuk tetap maju dan melaksanakan TMMD.
“Ucapan terima kasih dan rasa hormat kami kepada Bapak Panglima TNI-AD, KSAD, Pangdam, Korem, Dandim yang siap bekerja membantu pemerintah daerah demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati.
Untuk menyiasati dana yang terbatas itu, Dandim 0211/TT memerintahkan Satgas TMMD untuk menggunakan anggaran seefisien mungkin dan tepat guna.
“Dengan anggaran yang sisa sebesar Rp750 juta, karena dipotong 50% akibat COVID-19, target pelaksanaan TMMD ini saya pastikan terlaksana dengan baik. Kami akan gunakan anggaran seefisien mungkin, karena dalam melaksanakan tugas ini kami bukan berbicara soal untung rugi, melainkan bukti pengabdian kami untuk negeri sesuai dengan tema TMMD tahun ini, “TMMD Pengabdian Untuk Negeri”. Tegasnya.
Ada pun yang menjadi target kegiatan TMMD ini terdiri dari bangunan fisik dan nonfisik. Untuk bangunan fisik terdiri dari; pembukaan jalan baru sepanjang 1.850 meter dengan lebar 8 meter. Rehab jalan sepanjang 3.700 meter dengan lebar 8 meter. Pembangunan 7 jembatan sementara.
Untuk nonfisik, yaitu rehab rumah ibadah, kegiatan penyuluhan kesehatan, penyuluhan lingkungan hidup dan kehutanan, sosialisasi bahaya narkoba, penyemprotan disinfektan dan protokoler kesehatan COVID-19, ditambah kegiatan sosial komunikasi (Soskom) dengan masyarakat.
Untuk mengerjakan TMMD ini, sebanyak 150 TNI yang terdiri dari personel Yonif 123/Rajawali, Kodim 0211/TT, Batalyon Zipur I Medan dikerahkan bersama dengan personel pendukung dari Polres Tapteng, Lanal Sibolga, Radar 234 Sibolga, dan Dinas Kesehatan Tapanuli Tengah. Ditambah partisipasi masyarakat setempat sebanyak 200 orang secara bergantian.
KEDEKATAN TNI DENGAN WARGA
Sementara itu antusias warga terhadap pelaksanaan TMMD ini tak terbendung lagi. Hal itu dibuktikan dengan keterlibatan warga membantu TNI dalam setiap kegiatan. Warga silih berganti menyumbangkan tenaga mereka agar akses jalan baru yang sudah lama diimpikan cepat terwujud.
Situasi itu pun dimanfaatkan TNI dengan membangun komunikasi sosial (Komsos) kepada warga. Hasilnya, progres kegiatan TMMD di lapangan sangat terbantu, dan warga pun merasa diperhatikan.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada TNI yang sudah beberapa minggu berada di desa kami ini. Awalnya kami agak takut melihat tampang mereka yang tegap dan tegas. Ternyata setelah diselami, hati mereka cukup lembut dan memiliki selera humor yang tinggi juga,” sebut Yanti Pasaribu (36) warga setempat yang juga diamini warga lainnya.
Selain mendapat apresiasi dari masyarakat, para tokoh agama yang ada di Desa Siantar Ca juga menyampaikan rasa bangga kepada Satgas TMM. Di mana ada dua rumah ibadah yakni Masjid Taqwa di Desa Aek Rogas, dan Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) di Desa Siantar Ca mendapat sentuhan dan perbaikan.
“Salut dan bangga atas sentuhan dan karya Bapak-bapak TNI atas rumah ibadah ini. Mungkin kalau tidak ada TMMD, akan sulit untuk merehabnya, karena terkendala akses jalan dan juga kondisi ekonomi di tengah pandemi ini. Atas nama tokoh agama yang ada di Desa Siantar Ca ini, kami mengucapkan terima kasih kepada TNI yang begitu semangat merehab dan mencat rumah ibadah kami ini, sehingga indah seperti sekarang. Doa kami agar Bapak-bapak TNI dan keluarga beserta komandannya sehat selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Pendeta GKPI Siantar Ca, Pdt Marliman Turnip, dan Sagol Saruksuk (48), Marbot Masjid Taqwa Aek Rogas.
Hal senada juga disampaikan guru SDN 153057 dan guru SDN 2 Sosor Gadong yang sekolahnya mendapat perhatian dari SatgasTMMD.
“Mulai dari mobiler diperbaiki sampai kebersihan lingkungan sekolah, sehingga anak-anak lebih nyaman untuk belajar nantinya. Terima kasih kepada Satgas TMMD,” ucap Roshadiyah Simatupang guru SD Negeri 153057 dan Yatinora Pasaribu, guru SD Negeri 2 Sosor Gadong.
DIPANTAU KETAT DANSATGAS
Pengawasan pelaksanaan TMMD ini dipantau ketat oleh Dansatgas TMMD, Letkol Inf Dadang Alex. Dandim 0211/TT itu turun langsung ke lokasi memantau keadaan di lapangan. Selain itu, ia juga menugaskan beberapa Satgas untuk mengawasi pembukaan jalan, khususnya mendampingi operator alat berat (excavator), agar jangan sampai salah peta.
Serma N Harefa dan Serda PG Simbolon dipercayakan untuk mengawasi dan mendampingi operator alat berat setiap saat.
Untuk mengetahui kondisi di lapangan dan progres yang sudah dikerjakan, Dandim mengajak Bupati Tapteng, Bakhtiar Ahmad Sibarani, Ketua DPRD Tapteng, Khairul Kiyedi Pasaribu, dan Wakil Ketua DPRD, Willy Saputra Silitonga, turun ke lokasi, Kamis 2 Juli 2020.
Dengan menaiki motor trail, Bupati bersama Dandim dan rombongan harus jatuh bangun menuju lokasi. Dengan mendaki gunung yang dihiasi jurang tidak menyurutkan nyali rombongan untuk menuju lokasi.
“Luar biasa medannya, saya beberapa kali jatuh bangun. Dan itu tidak menyurutkan semangat saya bersama pak Dandim dan Ketua DPRD Tapteng dan Wakil Ketua untuk sampai ke tempat ini. Artinya, kami ingin melihat dan merasakan langsung bagaimana sulitnya masyarakat yang ada di desa ini kalau mau turun ke Sosor Gadong untuk urusan administrasi pemerintahan dan juga untuk menjual hasil panennya. Jadi sudah tepat sasaran pelaksanaan TMMD ini dipusatkan di Kecamatan Sorga ini,” kata Bupati.
Orang nomor satu di Tapteng itu berjanji, pascaselesainya pembukaan jalan baru hasil karya TMMD, akan ditampung anggaran di APBD Tapteng untuk biaya hotmix. Sama halnya seperti yang dilakukan Pemkab di Kecamatan Pasaribu Tobing tahun lalu dan tahun ini. Dengan demikian, akses jalan antar dua Kecamatan (Pastob-Sorga) nantinya sudah hotmix, dan itu akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat di dua kecamatan.
“Hak azasi masyarakat yang ada di tiga desa yang masih terisolir itu harus kita penuhi, dan itu sudah kewajiban kami selaku pemerintah untuk memikirkannya. Bayangkan saja, sampai saat ini masyarakat yang tinggal di sana belum pernah melihat mobil masuk ke desanya. Untuk itu, kami dari Pemkab Tapteng mendukung penuh kegiatan TMMD ini demi memenuhi hak azasi warga,” tandasnya.
PROGRES CAPAIAN DI LAPANGAN
Memasuki hari ke 16 pelaksanaan TMMD, (Rabu 16 Juli 2020), sejumlah capaian sudah terlaksana, baik itu sasaran fisik dan nonfisik.
Untuk sasaran fisik berupa pembukaan badan jalan sepanjang 1.850 m x 8 m di Desa Siantar Ca menuju Desa Huta Tombak dan Desa Baringin, sudah tercapai 620 m atau sekitar 28,50%. Rehab jalan sepanjang 3.700 m x 8 m, sudah terlaksana 1.450 m, atau 31,95%. Penggalian parit badan jalan di kiri dan kanan sepanjang 1.850 m, sudah tercapai 620 m atau 28,50%. Perataan badan jalan sepanjang 1.850 m sudah tercapai sepanjang 550 m, atau 21%. Pembuatan jembatan sementara sebanyak 7 unit sudah tercapai 1 unit.
Dengan demikian persentase pelaksanaan TMMD di lapangan sampai hari ke 16 sudah tercapai 42%.
Sedangkan untuk sasaran nonfisik, berupa sosialisasi COVID-19, penyemprotan disinfektan, pemakaian masker, penyuluhan kesehatan, penyuluhan kehutanan, sosialisasi bahaya narkoba, rehab gereja dan masjid sudah tercapai 100%.
Tantangan berat dalam pelaksanaan pembukaan jalan baru ini tak terhindarkan. Apalagi saat ini musim penghujan sedang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah. Demi capaian target dan waktu pelaksanaan yang sudah ditentukan, segala kemampuan dikerahkan personel Satgas TMMD, termasuk mengendong dan memikul material di tengah kondisi hujan dan jalan yang berlumpur.
Sebagai prajurit yang telah terlatih, tidak ada kata mundur apalagi kata menyerah atas kondisi yang dihadapi di lapangan. Hal itu terlihat dalam progres capaian yang sudah terlaksana sampai hari ke 16.
TERAPKAN PROTOKOLER KESEHATAN COVID-19
Walaupun berada jauh dari tengah keramaian, protokoler kesehatan COVID-19 wajib dilaksanakan dan diterapkan terhadap personel Satgas TMMD. Dansatgas TMMD menurunkan tim medis untuk melakukan rapid test terhadap seluruh personel yang terlibat di TMMD, Kamis 16 Juli 2020.
“Kegiatan ini adalah tindak lanjut perintah Bapak Panglima TNI, KSAD, dan Pangdam terkait pengamanan ke dalam. Mengingat dalam melaksanakan tugasnya TNI selalu berhubungan dan bersentuhan dengan masyarakat, seperti kegiatan TMMD. Apalagi baru-baru ini ada personel di Secapa Bandung yang reaktif. Dengan adanya pemeriksaan ini, kita mengetahui bagaimana kondisi personel saat ini khususnya yang terlibat dalam kegiatan TMMD ini. Dan alhamdulillah semua personel yang terlibat dalam Satgas TMMD ini hasilnya nonreaktif,” terang Dandim.
MENDONGKRAK EKONOMI DAN TARAF HIDUP RAKYAT
Setiap pembangunan pasti memiliki dampak. Hal itu jualah yang akan dirasakan masyarakat di tiga desa yang ada di Kecamatan Sosor gadong.
Sebagaimana diungkapkan Camat Sorga, Ridwan Gorat, bahwa wilayahnya memiliki potensi yang luar biasa, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan. Dengan terbukanya akses jalan baru buah karya dari TMMD, diyakininya kedua potensi itu mampu mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kecamatan Sorga ini dikenal sebagai daerah perkebunan dan pertanian, karena kondisi topografinya pegunungan dan berlembah. Mungkin dikarenakan kondisi itulah tanaman Nilam yang harganya saat ini sekitar Rp530.000/kg, subur di tempat ini, sama seperti tanaman Padi dan Karet. Demikian juga tanaman musiman, Durian, Jagung, Cabai dan Petai, hasilnya sangat bagus di daerah ini,” terang Camat.
Selain mendongkrak sektor ekonomi, taraf hidup masyarakat juga turut meningkat, khususnya di bidang kesehatan dan pendidikan. Pasalnya, selama ini tenaga kesehatan harus menempuh jarak lebih kurang 35 KM dari ibu kota kecamatan menuju desa Huta Tombak. Dan itu sangat rentan bagi keselamatan tenaga medis dan juga keselamatan masyarakat yang mengharapkan pertolongan.
Untuk bidang pendidikan sudah dapat dipastikan jarak tempuh ke sekolah semakin dekat, karena tidak harus melewati jalan-jalan tikus lagi.
“Ada tiga SD Negeri di daerah ini, ditambah satu SMP Satu Atap di Desa Huta Tombak. Saya yakin para generasi penerus bangsa ini semakin semangat menimba ilmu karena akses jalan sudah tersedia. Atas dasar itulah masyarakat bersyukur dengan adanya TMMD ini. Karena yang menjadi kendala selama ini adalah akses jalan,” ungkap Camat.
Hal itu pun dibenarkan para tokoh masyarakat setempat. Menurut mereka, buah karya dari TMMD yang sedang berlangsung saat ini merupakan jawaban doa masyarakat.
“Rasa bangga kami kepada Bapak TNI yang sudah datang ke desa ini untuk membuka jalan. Inilah kerinduan sekaligus jawaban doa kami selama ini. Berkat dukungan dari Bapak Bupati dan kerja keras TNI membelah gunung, akhirnya jalan ke Sorga pun terhubung. Karena pusat perekonomian dan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan berada di Sosor Gadong sebagai ibu kota kecamatan. Kini jarak itu tidak sulit lagi ditempuh dengan akses jalan baru ini,” ujar Banjir Bondar, Jasmin Manalu, Lamsuter Simatupang perwakilan tokoh masyarakat.
HASIL TMMD DISERAHKAN KE PEMKAB
Sesuai dengan target, pelaksanaan TMMD ke-108 ini akan dituntaskan selama 1 bulan. Setelah itu hasilnya akan diserahkan ke Pemkab Tapanuli Tengah.
Ketua Satgas TMMD Letkol Inf Dadang Alex mengharapkan, agar jalan dan fasilitas yang sudah selesai dikerjakan, benar-benar dirawat dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Demikian juga dengan sasaran nonfisik yang sudah disosialisasikan agar terus dimonitoring.
“Diharapkan masyarakat dapat memelihara dan menjaga hasil pembangunan, baik pembangunan fisik seperti jalan, jembatan, maupun pembangunan nonfisik seperti pemberdayaan keluarga, penyuluhan, rehab rumah ibadah, serta sosialisasi. Dengan demikian apa yang diharapkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terlaksana,” pesan Dandim.
(Tulisan ini dalam rangka mengikuti lomba karya tulis TMMD ke-108 tahun 2020 kategori wartawan media cetak/online)
TNI membelah gunung, jalan ke sorga pun terhubung
Senin, 20 Juli 2020 2:17 WIB 2639