Medan (ANTARA) - Mahasiswa Polbangtan Medan yang menyelesaikan seminar hasil tugas akhir tetap dengan sistem daring (online) dampak COVID-19 dengan durasi 60 menit.
"Sistem daring yang tetap kita laksanakan ini upaya memutus mata rantai COVID-19 yang belum tahu kapan berakhir," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini yang menghubungi, Senin (22/6).
Dijelaskannya tidak saja bagi proses seminar hasil, namun proses kegiatan perkuliahan Polbangtan Medan juga hingga saat ini masih secara daring (dalam jaringan) menggunakan aplikasi Zoom.
Baca juga: Direktur Polbangtan Medan ikut dampingi Mentan panen perdana bawang putih di Humbahas
Baca juga: Mahasiswa Polbangtan Medan bagi trik tingkatkan produktivitas jahe petani Sibolangit
"Untuk seminar hasil dilaksanakan mulai dari 22 Juni 2020 hingga 10 Juli 2020. Pesertanya sebanyak 155 orang mahasiswa dengan rincian 81 orang mahasiswa prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dan 74 orang mahasiswa prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan," ujarnya.
Cindy Azzahra Sagala dari Prodi Penyuluhan Perkebunan Presisi dibawah bimbingan Dosen Pembimbing Yuliana Kansrini dan Fahruddin pada hari perdana seminar mengaku senang dan lega karena proses daringnya berjalan lancar tanpa ada kendala pada jaringan atau signal.
Adapun judul tugas akhir Cindy Azzahra Sagala “Tingkat pengetahuan dan strategi adaptasi petani kakao terhadap perubahan iklim dalam meningkatkan produksi kakao”.
“Walaupun perkuliahan dan seminar akhir dilaksanakan secara online namun Polbangtan Medan tetap tetap menjaga kualitas akademik,” tutup Yuliana.
Dampak COVID-19, seminar hasil tugas akhir di Polbangtan Medan dengan daring
Senin, 22 Juni 2020 15:23 WIB 2003