Medan (ANTARA) - Bank Indonesia memperkirakan penyaluran kredit perbankan di Sumatera Utara (Sumut) pada 2020 tumbuh di bawah proyeksi sebelumnya yang di kisaran 9 -11 persen sebagai dampak pandemi COVID-19.
"Diprediksi penyaluran kredit perbankan di Sumut tahun 2020 hanya di kisaran 6 - 8 persen," ujar Kepala Bank Indonesia (BI) Sumut, Wiwiek Sisto Widayat di Medan, Kamis.
Padahal sebelumnya, BI memprediksi pertumbuhan kredit tahun 2020 bisa di kisaran 9 -11 persen.
Baca juga: DPK perbankan di Sumut tumbuh 8,1 persen pada triwulan I
Baca juga: Bank Sumut evaluasi kredit 7.900 UMKM terdampak COVID-19
Prediksi pertumbuhan kredit perbankan yang melambat itu melihat kondisi perekonomian yang terganggu dampak.pandemi COVID-19 yang hingga Mei 2020 masih berlangsung.
Penyaluran kredit perbankan pada triwulan I 2020 masih naik 7,4 persen secara "year on year" (YoY) atau menjadi Rp224,9 triliun.
Baca juga: Bank Sumut tunda IPO hingga tahun 2022
Menurut dia, pandemi COVID-19 membuat daya beli masyarakat menurun, impor bahan baku terhambat dan ekspor juga terganggu.
"Semuanya.itu membuat dunia usaha terganggu yang berakibat pada terhambatnya penyaluran kredit," katanya.
Adanya gangguan kredit diyakini akan membuat manajemen bank melakukan revisi rencana bisnis bank (RBB).
Wiwiek juga.mengakui, jika pertumbuhan kredit terganggu, dana pihak.ketiga (DPK) juga ikut terganggu.
DPK juga diperkirakan hanya bertumbuh 6 - 8 persen seperti halnya kredit. "Semoga pandemi COVID-19 segera berlalu agar bisnis perbankan berjalan optimal," katanya.
BI Sumut prediksi pertumbuhan kredit perbankan di bawah proyeksi
Kamis, 14 Mei 2020 23:04 WIB 1527